Makamnya akan Dikunjungi Ustaz Abdul Somad, Ini Sekelumit Kisah Hidup Syekh Hamzah Fansury

Penulis: Khalidin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Serambinews.com

Karya-karya Hamzah Fansyuri antara lain, “Syair Perahu, Syair Burung Pingai” dan lain-lain.

Baca: Anggota Dewan Kecewa Saat Antar Pasien, Puskesmas Kuala Makmur, Simeulue Timur tanpa Petugas

“Syair Perahu” berisi petuah tentang kehidupan agar tetap memelihara amal kebaikan. Penyair Aceh Ali Hasjmy menuliskan, selama hidup, Syekh Hamzah pernah mengembara untuk merajut ilmu. Lokasi-lokasi yang ia datangi seperti Banten (Jawa Barat), semenanjung Tanah Melayu, India, Parsi, dan Arab.

Baca: Bupati Nonaktifkan Kadinsos Aceh Jaya

Hamzah Fansuri menguasai bahasa Arab, Urdu, Parsi, dan Melayu. Ia juga sangat mahir dalam bidang fikih, tasawuf, falsafah, mantik, ilmu kalam, sejarah, sastra, dan lain-lain. Salah satu karya Fansuri yang terkenal ialah "Syair Perahu".

Begini kutipannya:

Inilah gerangan suatu madah/Mengarangkan syair terlalu indah/Membetuli jalan tempat berpindah/Di sanalah i'tikad diperbetuli sudah// Wahai muda kenali dirimu/Ialah perahu tamsil tubuhmu/Tiadalah berapa lama hidupmu/Ke akhirat jua kekal diammu//Hai muda arif budiman/Hasilkan kemudi dengan pedoman/Alat perahumu juakerjakan/Itulah jalan membetuli insan.

Untuk mengenang kemasyhuran syair ini, Pemko Subulussalam 2017 lalu membangun tugu di perempatan jalan nasional, Penanggalan persis dekat SPBU Kasman Lizar.(*)

Berita Terkini