Bekerja sebagai pengemudi ojek online dilakukan agar kebutuhan keluarganya yang kian meningkat bisa tercukupi.
Baca: Warga Lhokseumawe yang Antre Sejak Sore Mengamuk tak Kebagian Elpiji 3 Kg, Dobrak Pintu Toko
Apalagi, istrinya tengah mengandung anak kedua.
Sang istri juga menjadi guru honorer di SDN Jelakombo 2 Kabupaten Jombang.
Sama seperti suaminya, Anis menerima honor dari sekolah Rp 500.000 per bulan.
Abidin dan Anis memiliki masa kerja yang sama sebagai guru honorer.
Baca: Ulama Dayah Aceh Bermusyawarah, Ini Pesan Abu Mudi dan Pernyataan Plt Gubernur Nova Iriansyah
Namun karena faktor usia, keduanya tak bisa mengikuti seleksi CPNS yang digelar pemerintah baru-baru ini.
Bekerja sebagai pengemudi ojek online, Abidin bisa mendapatkan rata-rata Rp 1,3 juta per bulan.
"Rata-rata dapat Rp 1,3 juta per bulan. Kalau gaji saya dan istri saya dari sekolah totalnya Rp 1 juta," kata Abidin.
Meski demikian, Abidin mengaku tidak akan meninggalkan tugasnya sebagai guru.
Menjadi guru, lanjut dia, merupakan amanat untuk mendidik generasi calon penerus perjuangan bangsa.
Baca: Saluran Air Persawahan Tersumbat, Petani Bongkar Badan Jalan
Dia meyakini, pekerjaannya sebagai guru tidak akan terganggu, meski siang hingga malam menjadi ojek online.
"Selama ini kalau di sekolah sibuk, mau ujian sekolah atau ada kegiatan apa, saya berhenti ngojek," ujarnya.
Baca: Ulama Dayah Aceh Bermusyawarah, Ini Pesan Abu Mudi dan Pernyataan Plt Gubernur Nova Iriansyah
Kesejahteraan dan jaminan kesehatan
Sebagai guru, ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan jaminan kesehatan guru honorer.
"Pemerintah perlu mewujudkan kesejahteraan guru honorer, minimal gajinya setara UMK."
Baca: Lolita Agustine Dinikahi Pengusaha Kaya, Suaminya Benjamin Punya Perusahaan Penerbangan Tanah Air