Lama tak terdengar kabar, ternyata anak petani asal Sibreh, Aceh Besar ini memilih berkarier di luar negeri.
Ia menjadi relawan di UNDP, sebuah organisasi di bawah PBB, dengan jabatan saat ini sebagai chief technical spesialist crisis prevention and mitigation dan tinggal di Freetown, ibukota Republik Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat.
Untuk ukuran seorang pemuda Aceh, Agus Wandi adalah sosok yang brilian.
Ia fasih berbahasa Inggris dan memiliki latar belakang pengetahuan sosial politik yang mumpuni, terutama tentang isu HAM, perdamaian, keamanan dan politik global.
Ia juga hobi membaca buku penulis berkelas.
Agus sangat mengimpikan agar anak muda Aceh kelak memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang baik agar menjadi generasi yang diperhitungkan dalam segala bidang.
"Dengan menambah (porsi) Bahasa Inggris di sekolah dan universitas, Aceh bisa menang satu langkah dibanding lulusan sekolah tempat lain di Indonesia. Seperti tamatan Malaysia, Singapura atau Filipina yang mampu bersaing di tempat kerja regional dan internasional, hanya karena menang bahasa," tulis Agus Wandi seperti yang dikutip Serambinews.com di laman faceboknya.
Meskipun berkenala jauh dari kampung halamannya, Aceh, Agus Wandi berharap kelak masa depan terbaik untuk Aceh akan terwujud.
"Semoga 2019 dunia lebih damai dan semua saling bekerja sama menyelamatkan bumi, menjaga alam, membantu perdamaian, pengungsi, penyelesaian konflik2, dan membangun politik yg tdk memecah belah tapi menyatukan di Aceh, Indonesia dan dunia," ujarnya.(*)