Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
SERAMBINEWS.COM - Mengawali tahun 2019, perusahaan milik Elon Musk, Tesla pangkas biaya produksi hingga PHK karyawannya.
Elon Musk menyebutkan, perusahaan Tesla pangkas biaya produksi karena ingin mengefektifkan produknya
Efek dari Tesla pangkas biaya produksi ini nantinya bertujuan untuk membuat mobil yang lebih murah karena Elon Musk sendiri akui produknya terlalu mahal.
Baca: Fakta Terkait Meninggalnya Istri Ustaz Maulana, Kata Sopir Ambulans Hingga Kabar Pertama Kali
Dikutip dari ABC News pada Sabtu (19/1/2019), Elon Musk mengatakan perusahaannya harus membuat produk masal agar Tesla selamat.
Mobil Tesla yang termurah merupakan keluaran dari seri Model 3, yang senilai 60,000 dollar Amerika atau setara Rp 850an juta.
"Meski langkah kami baik, tapi produk Tesla masih terlalu mahal untuk kebanyakan orang," kata Elon.
Baca: Akmal Hanif Rekrut 30 Guru Untuk Pesantren Tahfidz, Berminat?
Dirinya menyebutkan Tesla sedang menghadapi tantangan yang berat.
Membuat mobil dengan bahan bakar listrik sangat sulit untuk menyaingi produk yang menggunakan bahan bakar fosil.
Nantinya, sekitar 7% tenaga kerja dari Tesla akan terkena PHK.
Baca: Tanda Orang dengan EQ Tinggi, Salah Satunya Tidak Menyimpan Dendam
Pada October lalu, Elon Musk menyebutkan Tesla memiliki 45,000 karyawan di California.
Bila ditelisik dari data sebelumnya, maka akan ada sekitar 3,150 karyawan yang akan kehilangan pekerjaan mereka.
Di tahun 2018 memang Tesla sedang mengalami jalan yang cukup terjal.
Baca: Lambung Pecah Setelah Diberi Makan Nasi Utuh oleh Ibunya, Bayi 4 Bulan Meninggal Dunia
Perusahaan tersebut hanya mampu menjual sekitar 245,000 mobil elektrik.
Nomor ini sangat jauh dari target mereka sebelumnya yaitu 500,000 mobil pertahun.