Pertumbuhan Uni Eropa (UE) diprediksi melambat, sebab ECB merevisi pertumbuhan ekominya nya dari 1,7% menjadi 1,1% pada akhir tahun ini. Ini membuat ECB berencana menaikkan suku bunga acuannya pada 2020.
Tak ketinggalan, Negeri Tirai Bambu melaporkan rilis data Trade Balace China yang negatif di mana mencapai US$ 34 juta.
Turun dari prediksi sebelumnya yakni US$ 257 juta maupun bulan sebelumnya mencapai US$ 271 juta.
Sakti mengamati secara analisa teknikal grafik daily di mana indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi turun.
Selanjutnya pada indikator relative strengh index (RSI) berada di area positif 45 yang menunjukkan arah harga kurang kuat naik.
Baca: Kapal Pesiar Silver Discoverer Berlabuh di Teluk Sinabang
Kemudian pada indikator commodity channel index (CCI) berada di area negative 62 yang menunjukkan arah harga turun.
Secara umum emas berpotensi untuk kembali terkoreksi pada perdagangan selanjutnya selama rilis data AS belum keluar.
Ia merekomendasikan trading sell untuk komoditas ini selama harga di bawah US$ 1.290 per ons troi dengan level resistance antara US$ 1.304, US$ 1.310, US$ 1.326 per ons troi dan support antara US$ 1.289, US$ 1.279, US$ 1.263 per ons troi.(*)
Baca: Begini Kronologi Kontak Senjata Hingga 3 Tentara Gugur di Papua, Penyerang TNI Sekitar 70 Orang
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Mengawali pekan, harga emas Antam naik Rp 3.500 dan Walau terkoreksi, harga emas bakal berkilau menanti rilis data AS yang diramal buruk