Satu WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tewas, 2 Sandera Lainnya Berhasil Diselamatkan

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang diambil pada September 2016 ini terlihat beberapa prajurit AD Filipina bersiaga di dekat kendaraan lapis baja di sebuah kamp militer di Jolo, prosvinsi Sulu, di pulau Mindanao, yang menjadi basis kelompok militan Abu Sayyaf. (AFP/MARK NAVALES)

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, penyanderaan itu terjadi sejak Desember 2018 lalu.

Harry mengatakan, kepastian itu didapatkan setelah pihaknya mengecek kartu keluarga Hariadin.

Nelayan itu diketahui lahir di Ambeua, Kecamatan Kaledupa pada 5 Agustus 1973.

Hariadin beralamat di Dusun La Bantea, Desa Kalimas, Kacamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi.

Hariadin bersama keluarganya telah merantau dan bekerja di Malaysia sejak tahun 2012.

Ia pun masih terdaftar sebagai warga Dusun La Bantea, sebagaimana tercantum dalam kartu keluarga (KK) miliknya yang dikeluarkan pada 16 Januari 2018.

"Dalam KK itu, Hariadin tercatat memiliki seorang istri dan tiga anak laki-laki," ujar Harry melalui pesan Whatsapp, Kamis (21/2/2019).

Baca: Tirukan Pidato Tokoh Politik, Prabowo: Kemiskinan Menurun, Menurun dari Kakek ke Cucu

Baca: Bupati Aceh Tamiang Tarik Undian Satu Unit Sepmor Matic, Ini Peserta yang Beruntung

Baca: Warga Bireuen Ikut Senam Jantung Sehat dalam Rangka Sosialisasi Pemilu 17 April

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu WNI Sandera Abu Sayyaf Tewas Tenggelam saat Diselamatkan"

Berita Terkini