Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Fraksi Tamiang Sekate DPRK Aceh Tamiang mempertanyakan tiga poin penting program yang dinilai belum dilaksanakan Pemkab Aceh Tamiang secara optimal.
Pertanyaan ini diajukan Fraksi Tamiang Sekate dalam pandangan umum terhadap penyampaian rancangan qanun pertanggung-jawaban pelaksanaan APBK 2018, Kamis (9/5/2019).
Salah satu program yang dipertanyakan mengenai bantuan replanting untuk peremajaan perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat yang merupakan program bantuan dari Kementerian Perkebunan dan Kehutanan.
"Kami ingin tahu capaian program ini sudah sejauh mana," kata Siti Zaleha saat membacakan pandangan fraksinya.
Fraksi Tamiang Sekate juga menyoroti kinerja sektor pendidikan karena masih banyak sekolah belum terselesaikan statusnya, termasuk dari segi pemerataan guru pengajar yang belum merata terutama daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.
Baca: Sempat Digigit Kucing, Seorang Pekerja Bangunan Asal Aceh Tamiang Tiba-tiba Meninggal di Langsa
Baca: Raih Enam Kursi, Gerindra Berpeluang Pimpin DPRK Aceh Tamiang, Ini Nama-nama Caleg yang Lolos
"Berdasarkan pidato yang disampaikan bupati, anggaran sektor pendidikan cukup besar, mencapai Rp 34.024.080.000," jelas Siti.
Siti melanjutkan fraksinya juga ingin mendengar langsung tentang anggaran yang terserap dari pelelangan aset Pemkab Aceh Tamiang yang telah dilaksanakan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah.
"Alokasi anggaran yang terserap berapa dan apakah anggaran telah disetor ke rekening Kasda," tanya Siti.
Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon ini akan dilanjutkan Jumat (10/5/2019) dengan agenda jawaban eksekutif. (*)