Namun, dokter menyatakan dia sudah tewas dalam perjalanan.
Dalam keadaan duka, Ntimane berkata dia menyerahkan jenazah anaknya dibawa ke ruang patologi di mana dilakukan otopsi sebelum bisa dimakamkan.
Juru bicara taman nasional Ika Phaahla berujar, rangers tidak mempunyai pilihan kecuali memburu dan menembak mati macan tutul itu sebelum dia menyerang orang.
Ntimane menuturkan kejadian itu begitu menyesakannya dan istri.
Bahkan untuk sekadar bekerja saja dia tidak sanggup karena bakal melewati halaman dan mengingat momen itu.
"Ingatan itu terasa begitu menyakitkan," ratap Ntimane.
Taman nasional menyatakan mereka menawarkan layanan konseling sekaligus proses pemakaman Courtney.
Kepala Eksekutif Taman Nasional Afrika Selatan, Fundisile Mketeni, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memberikan dukungannya.
"Ini merupakan risiko yang kami jalani setiap hari karena membantu melestarikan spesies untuk kepentingan kita semua. Semoga jiwa anak itu beristirahat dalam damai," ujarnya.
Baca: Hari Ini, KPK Periksa Rektor UIN Ar-Raniry
Baca: Petani Ini Tanam Ganja untuk Obati Diabetes, Awalnya Dipakai Sendiri, Lama-lama Banyak yang Minta
Baca: Satu Bangunan Balai di Dayah Safinatus Salamah Almunawarah Terbakar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 14 Tahun Berkelahi Melawan Macan Tutul untuk Selamatkan Adiknya"