Dan untuk hewan yang fisiknya tidak najis tapi tidak boleh dimakan, ada sejumlah perbedaan pendapat.
"Apakah dengan disembelih maka kulitnya menjadi suci?
Menurut mazhab Syafi'i dan Hanbali: kulitnya tidak suci, meskipun disembelih.
Dalil mereka, Rasul melarang menjadikan kulitnya sebagai tikar dan melarang naik harimau. Larangan ini umum, yang disembelih maupun tidak.
Karena sembelihan tidak dapat menghalalkan dagingnya, maka tidak pula dapat menghalalkan kulitnya.'
Sedangkan menurut mazhab Hanafi dan Maliki: kulitnya suci, jika disembelih.
Mereka berdalil dengan hadits: 'Cara menyamak kulitnya adalah dengan cara menyembelihnya'. Karena fungsi sembelih sama dengan samak, mengeringkan kulit yang lembab najis."
Sedangkan mengenai larangan menggunakan kulit binatang buas untuk alas dan juga menunggang harimau menjadikan itu perbuatan yang sombong.
"Perbuatan itu perbuatan orang sombong, atau karena mereka melakukannya tanpa disamak," tulis @ustadzabdulsomad_official.
Baca: Kronologi Lengkap hingga Motif Pembunuhan, Ini Fakta-fakta Mutilasi Wanita PNS Bandung di Banyumas
Baca: Hampir Saja Kiamat, Meteor Seberat 22 Miliar Kilogram Ternyata Pernah Menghantam Bumi
UAS Tempuh Pendidikan di Sudan
Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam waktu 6 bulan ini sedang menempuh pendidikan studi strata 3 (S3) di Omdurman Islamic University (OIU), Sudan.
UAS pun mengambil cuti sebagai dosen di UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau.
Sebelum pergi ke Sudan, Ustaz Abdul Somad sempat meninggalkan pesan melalui sebuah video beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam video yang diunggah Dimas Seto di akun Instagram, Senin (1/7/2019).
"Mudah-mudahan di masa akan datang kita tetap semangat. Karena berhenti berarti mati," ucap UAS.