3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M 5,1 pada 4 Juni 1982.
4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M 5,1 pada 31 Juli 1983.
5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M 5,4 pada 16 Juni 2000.
6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006.
7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3 pada 24 Februari 2007.
Baca: VIRAL Kisah Pemuda 25 Tahun Nikahi Janda 50 Tahun, Berawal Saat Rasmiati Jadi Sinden di Pentas
Selain itu, Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) juga pernah melakukan kajian mengenai Sesar Mangkalihat pada 2017.
Hasilnya, Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo mencapai 7,0.
Sebagai gambaran skenario tingkat guncangan atau shake map, Sesar Mangkalihat dapat berdampak hingga skala intensitas VI-VII MMI.
"Artinya gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenanjung Mangkalihat dan sekitarnya," ujar Daryono.
Di sisi lain, Sesar Paternoster tergolong kategori sesar tersier di mana letak sesar ini berada di jalur berarah barat hingga timur.
"Sesar Paternoster melewati wilayah Kabupaten Paser dan menurut hasil pantauan BMKG menunjukkan di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa," ujar Daryono menjelaskan letak Sesar Paternoster.
Diketahui, catatan gempa yang terjadi di Kabupaten Paser cukup banyak. Salah satu gempa yang paling kuat adalah Gempa Paser.
Suasana Pantai Karang Bolong yang sepi di Anyer, Serang, Banten, Minggu (4/8/2019). Pasca gempa bumi yang mengguncang Banten dan sekitarnya pada Jumat (2/8/2019) lalu, wisata di sekitar Banten sepi pengunjung dan wisatawan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Saat itu Kabupaten Paser diguncang gempa berkekuatan M 6,1 pada 26 Oktober 1957.
Tak hanya itu, Kabupaten Paser sebelumnya juga mengalami gempa tektonik, yakni Gempa Longkali dengan kekuatan M 4,1.