Pada 1099, tentara Salib menguasai kota ini dan mengambil alih kompleks benteng yang bersisian dengan makam para nabi itu.
Mereka menjadikannya gereja.
Kemudian, pada 1187 Sultan Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Hebron.
Gereja tersebut diubahnya menjadi masjid.
Baca: Besok Jumat Perdana Tahun Baru 1441 Hijriah, Berikut Ini Daftar Khatib dan Imam di Kota Banda Aceh
Baca: Benny Wenda Sebut Papua Bisa Jadi Timor Timur Berikutnya, Minta Australia Kutuk Tindakan Indonesia
Baca: Alumnus Ummuha Sudah 10 Tahun Mengajar Bahasa Inggris Gratis Pada Anak Yatim di Pidie
Dalam masa keemasan Islam, Hebron menjadi kota istimewa bagi kaum Muslim, setelah Makkah, Madinah, dan Yerusalem.
Khususnya di masa Kesultanan Mamluk (1250-1516), Hebron menjadi pusat kebudayaan kaum sufi.
Ratusan bangunan bernilai sejarah Islam didirikan. Dalam era Kesultanan Ottoman (1517-1918), Hebron mendapatkan bentuknya yang bertahan sampai sekarang.(Anadolu Agency/dbs)