PM Israel Benjamin Netanyahu Berkunjung ke Hebron di Tepi Barat Palestina, Pertama Sejak 1998
JERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada hari Rabu (5/9/2019), melakukan kunjungan ke Hebron atau Al-Khalil yang berada di Tepi Barat Palestina.
Kantor Berita Turki Anadolu Agency memberitakan, kunjungan Netanyahu ke Hebron ini adalah yang pertama sejak tahun 1998.
Dalam kunjungannya itu, Netanyahu mengatakan orang-orang Yahudi akan tetap berada di kota itu selamanya.
"Hebron tidak akan pernah kosong dari orang Yahudi. Kami bukan orang asing di kota ini, kami akan tetap di sini selamanya," katanya.
Terletak di Pegunungan Yuda, kota ini menjadi tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, dan Nabi Ya’kub.
Netanyahu mengunjungi kota itu untuk memperingati 90 tahun peristiwa 1929, di mana sekitar 60 orang Yahudi terbunuh.
Peristiwa itu terjadi selama apa yang kemudian dikenal sebagai revolusi "Buraq".
Revolusi ini pecah sebagai protes terhadap Yahudisasi Palestina oleh Inggris, dan gerakan Zionis, yang mempromosikan imigrasi Yahudi ke Palestina.
Gerakan Zionis ini bertujuan mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina.
Sebelumnya, pemerintah Palestina mengutuk kunjungan Netanyahu ke Al-Khalil di Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan kunjungan itu sebagai "rasial dan kolonial".
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Palestina mencatat bahwa kunjungan tersebut telah tiba, pada saat Netanyahu mencari suara dari sayap kanan untuk pemilihan, yang dijadwalkan pada 17 September 2019.
Baca: Pasukan Israel Lancarkan Serangan Malam ke Tepi Barat, Tahan 12 Warga Palestina
Baca: Palestina Kecam Rencana Kunjungan Netanyahu ke Hebron, Rumah Bagi Masjid Ibrahimi yang Kini Terbagi
Baca: Palestina Kecam Seruan Israel untuk Mengubah Status Quo Masjid Al Aqsa di Yerusalem
Membagi Masjid Ibrahimi
Kota Tua Hebron, tempat Masjid Ibrahimi berada, merupakan rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi.