Setelah diperiksa, diketahui pelaku dan korban tak memiliki hubungan darah, melainkan hanya tetangga desa saja.
"Pelaku dan korban masih tinggal di satu desa tapi berbeda kampung saja.
"Tidak punya hubungan keluarga," ungkap Maradonna, dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
AA (20, pemuda Garut yang membunuh Nenek Iyah (60) lalu membakarnya cuma gara-gara utang Rp 14 ribu.Tribun Jabar/ Firman Wijaksana
Baca: Wanita Ini Pukuli Mempelai Pria di Pesta Pernikahan Orang Lain, Sakit Hati Ditinggal Nikah Mantan
Baca: Polisi Ciduk Toke Abal-abal yang Tipu Pedagang Kopi di Aceh Tengah, Dikejar Hingga ke Langsa
Pelaku AA diduga tega membunuh Nenek Iyah lantaran sakit hati.
Menurut penjelasan Maradonna, pelaku merasa sakit saat ibunya selalu ditagih utang sebesar Rp 14 ribu oleh korban.
"Utang itu tidak dibayar-bayar oleh ibu pelaku. Korban terus bicara ke korban soal utang itu," jelas Maradonna.
Sudah terlanjur dendam dan sakit hati karena utang Rp 14 ribu, AA akhirnya merencanakan pembunuhan Nenek Iyah.
"Kemungkinan ada bahasa yang tidak enak dari korban.
"Jadi pelaku tidak terima dan membunuh korban. Ada sakit hati," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.
Budi Satria menerangkan bahwa korban menagih utang Rp 14 ribu tersebut pada 2 pekan lalu.
Namun aksi pembunuhan tersebut dilakukan AA pada Sabtu (14/9/2019).
Pada hari mengerikan tersebut, pelaku AA melihat korban sedang duduk seorang diri di dekat saung di pinggir hutan Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.
"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya.
"Kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," terang Budi Satria.