Demo di Aceh

Mahasiswa Asal Papua Berdiri di Atas Pohon Saat Demo DPRK Lhokseumawe, Baca Poster yang Diusungnya

Penulis: Saiful Bahri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang mahasiwa asal Papua berdiri di atas pohon saat demo berlangsung di halaman gedung DPRK Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019).

Tulisan di poster yang diusungnya adalah "Kami Minta Dibatalkan, Bukan Ditunda. Anak Papua Lebih Cerdas lah".

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Seribuan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pasee (AMP), Kamis (3/10/2019) sekitar pukul 10.30 WIB, kembali berdemo ke gedung DPRK Lhokseumawe.

Ketika berdemo, mereka mengusung sejumlah poster yang berisikan kritikan dan juga kata-kata yang menggelitik.

Saat sampai di halaman gedung, ada yang duduk di halaman, ada yang berdiri di atas pagar, di atas pos mengamankan, dan juga di atas pohon yang tumbuh di depan gedung DPRK Lhokseumawe.

Dari sejumlah mahasiswa yang berdiri di atas pohon, salah satunya adalah mahasiswa asal Papua yang kini sedang kuliah di Aceh Utara.

Dia terus ikut meneriakkan yel-yel bersama mahasiswa lainnya.

Ia yang menggunakan kacamata reben juga mengusung sebuah poster.

Baca: Musim Udang Sabu Tiba, Nelayan dan Warga Rama-ramai ‘Menyerbu’ Pantai

Tulisan di poster yang diusungnya adalah "Kami Minta Dibatalkan, Bukan Ditunda. Anak Papua Lebih Cerdas lah".

Sebelumnya, para mahasiwa yang menggunakan almamater kampus masing-masing berkumpul di kawasan Meseum, Kota Lhokseumawe.

Lalu, mereka long march.

Di bawah pengawalan ketat pihak kepolisian, mereka menuju gedung DPRK Lhokseumawe.

Saat memasuki halaman gedung, maka secara serentak mereka mengucapkan "Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatu".

Baca: Ayo Buruan, Besok Pendaftaran Fun Bike HUT Bireuen Ditutup, Hari Ini Pendaftar Capai 6.000 Orang

Selanjutnya, para koordinator aksi mulai menertibkan massa.

Aksi ini merupakan saksi lanjutan yang dilakukan AMP, guna mengawal petisi dari aksi mereka sekitar satu pekan lalu.

Namun, isu yang dipangkat kali ini lebih ke persoalan lokal, seperti kelangkaan pupuk, dan hal lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung secara tertib. (*)

Baca: Polisi Masih Selidiki Dugaan Pembunuhan yang Mayatnya Ditemukan di Alur Sungai Raya Aceh Timur

Berita Terkini