Sederet Fakta Bocah 12 Tahun Dikurung di Kandang Ayam: Makan, Tidur, dan Buang Kotoran di Kandang

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Efendi saat dikurung dibekas kandang ayam di Dusun Bringin, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (4/9/2019)

"Pernah juga kejadian, Efendi ditemukan di pinggir hutan di timur rumah," kata Hamzah.

Baik Hamzah ataupun Latifah, awalnya mengaku tidak tega mengurung anaknya.

Namun, mereka berpikir, dengan cara mengurung, lebih banyak dampak positifnya dibanding mudaratnya.

Hamzah dan Latifah mengaku bisa tenang mencari nafkah untuk membiayai hidup ketiga anaknya yang lain.

"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan. Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami. Kami harus hidup, harus bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ungkap Hamzah.

Warga Miskin Lainnya

Sebuah gubuk berdinding bambu dan triplek bekas berukuran 3x3 meter, ditempati Darwis (50) bersama empat anaknya.

Rumah beralas keramik bekas warna-warni itu, menjadi langganan banjir ketika air Kali Semajid di Kelurahan Gladak Anyar meluap.

Ketinggian air terkadang sampai merendam separuh rumah Darwis.

Darwis enggan pindah dari tempat itu. Sebab, ia mengaku tidak punya tanah untuk membangun rumah.

Tanah yang ditempati saat ini, separuhnya milik warga yang berbelas kasihan kepada nasibnya. Separuhnya lagi merupakan bantaran sungai.

Saat Kompas.com mengunjungi rumahnya di RT 2 RW 6 Kelurahan Gladak Anyar, Darwis sedang tidur di atas kasur kusut tanpa ranjang.

Wajahnya pucat karena sedang tidak enak badan.

Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Anak bungsunya, Moh Rofi Mudarris (9) sedang tidak masuk sekolah. Ia menunggui Darwis di rumahnya.

Tiga kakaknya, Boby Wahyudi (20), Anis Romadona (17), Nabila (15) sedang bekerja serabutan. Ketiga-tiganya tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA karena persoalan biaya.

Halaman
1234

Berita Terkini