SERAMBINEWS.COM - Salah satu warga Banten yang bermukim di Papua, Muntaal (42), menceritakan detik - detik kerusuhan pecah di Wamena pada 23 September 2019 lalu.
Dia bercerita, saat Kerusuhan pecah, dikira hanya tawuran antarpelajar biasa.
Saat itu, hari Senin pukul 09.00 WIT, Muntaal akan berangkat bekerja.
"Tanggal 23 September, hari Senin, saya mau berangkat kerja, saya lihat ada tawuran pelajar, saya kira efeknya tidak lama hanya tawuran pelajar biasa, tapi ternyata banyak bakar - bakar di wilayah tersebut," kata Muntaal kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Senin (7/10/2019).
Baca: Korban Gempa di Maluku Mengamuk dan Bawa Parang, Karena Tak Dapat Bantuan, Ibu Hamil Pasrah
Muntaal mengatakan, kerusuhan terjadi di sekitar kos - kosannya di dekat kantor Bupati Jayawijaya, Wamena.
Tidak jauh dari sana juga terdapat Kodim 1702 Jayawijaya.
Saat kerusuhan semakin memanas, Muntaal bersama warga lain, menyelamatkan diri ke Gedung Kodim.
Bukan hanya warga pendatang, tapi juga banyak warga lokal.
Selain Kodim, kata Muntaal, banyak warga lain yang juga mengungsi ke Polres, Gereja dan Masjid.
6 hari di pengungsian, informasi simpang-siur Muntaal berada di pengungsian Kodim selama enam hari sebelum dievakuasi oleh aparat ke Jayapura.
Baca: Digugat ke Pengadilan Negeri Banda Aceh oleh Irwandi, Tiyong: Saya Santai Saja
Selama enam hari berada di pengungsian, kata Muntaal, informasi soal apa yang terjadi di Wamena, simpang siur.
Namun yang pasti, kata dia, seluruh warga di pengungsian dilanda ketakutan, semua ingin keluar dari Wamena, namun terkendala lantaran akses keluar kota terbatas hanya bisa melalui udara.
"Diperkirakan evakuasi akan selesai dalam dua hari pakai Hercules TNI, tapi diprioritaskan anak - anak dan perempuan, hingga saya kebagian giliran hari keenam," kata Muntaal yang berkerja sebagai teknisi parabola di Wamena ini.
Muntaal kemudian dievakuasi ke Jayapura dan bergabung dengan para pengungsi lain dari seluruh Papua.
Hingga kemudian ditemukan oleh tim penjemput warga dari Provinsi Banten dan berhasil pulang ke kampung halaman di Ciruas, Kabupaten Serang, Minggu (6/10/2019).
Baca: BREAKING NEWS - Meulaboh Dilanda Petir dan Hujan Deras