Aceh Hebat

Pemerintah Aceh dan UNICEF Komit Perangi Stunting dan Gizi Buruk

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan istri, Ny Dyah Erti Idawati sekaligus Ketua PKK Aceh berfoto bersama usai teken MoU mengatasi gizi buruk dan stunting pada anak di Aceh, Rabu (9/10) di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gizi buruk menjadi permasalahan serius di Aceh yang harus segera ditangani.

Sehingga Pemerintah Aceh bekerja sama dengan UNICEF dalam mengatasi gizi buruk dan stunting pada anak di Aceh.

Penandatanganan kerja sama dilaksanakan, Rabu (9/10/2019) di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Baca: Daftar Khatib dan Imam Jumat 12 Safar 1441 H Pada 63 Masjid di Kota Banda Aceh

Penandatangan itu dilakukan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini.

“Pemerintah Aceh siap melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (terkait stunting/gizi buruk), termasuk UNICEF. Tentunya kami sangat antusias terhadap kerjasama ini,” ujar Nova.

Saat ini, kata Nova, persoalan gizi buruk dan stunting di Aceh tergolong cukup tinggi.

Sehingga butuh penanganan intensif untuk menangani persoalan tersebut.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan pada 2013, angka gizi buruk anak di Aceh masuk dalam kategori cukup tinggi di Indonesia, dengan persentase 26.3 persen.

Sedangkan untuk presentase stunting di Aceh mencapai 37.9 persen. 

Baca: Liga Catur Aceh Kembali Digelar, Total Hadiah Mencapai Rp 110 Juta

“Artinya 2 dari 5 anak (dibawah usia 5 tahun) Aceh mengalami gangguan tumbuh kembang, tentunya ini akan mengancam perkembangan SDM Aceh kedepan,” tambah Nova.

Ia menyebutkan, ada banyak faktor yang menyebabkan gizi buruk masih tinggi di Aceh.

Seperti, minimnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya gizi bagi anak.

Rendahnya kepedulian pada asupan makanan dan suplemen bagi anak, serta pola hidup yang kurang sehat.  

Selain itu, kata Nova, konflik yang berkepanjangan juga turut menyumbang kondisi kekurangan gizi dan stunting generasi Aceh saat ini.

Halaman
12

Berita Terkini