Anggota dewan lainnya, Zulkarnen menyebutkan delapan SPBU yang ada di Aceh Utara terjadi antrean BBM dalam bulan ini, bahkan sebelumnya juga terjadi antrean premium. “Kita ingin menanyakan, apakah dari delapan SPBU, Pertamina tidak membuat khusus SPBU perusahaan, khusus untuk nelayan atau usaha kecil,” kata Zulkarnen.
Selama ini yang pakai BBM subsidi adalah mereka yang punya mobil banyak. Sedangkan masyarakat kecil tidak merasakan. “Yang kedua data penambahan perusahaan, apakah pertamina memiliki data, karena banyak perusahaan yang tumbuh di Aceh Utara, ada nggak data dari pertamina,” kata Zulkarnen.
Razali Abu anggota Dewan dari Lapang juga mempertanyakan terkait adanya dugaan mobil modifikasi tangki yang dikawal aparat ketika mengisi BBM di pertamina. Razali juga meminta supaya pertamina mengawasi terkait adanya informasi tersebut.
“Atas pertanyaan tersebut kami mohon pertamina untuk menjelaskan, karena pertamina tau persis atas persoalan yang terjadi selama ini,” ujar Anzir SH yang memimpin pertemuan tersebut.(*)
• Apresiasi Plt Gubernur Ambil Alih Pengelolaan Blok B, Ini Kata Masyarakat Pengawal Otsus Aceh
• Mentawai Diguncang Gempa 5 SR Lebih dalam Dua Hari Ini, Ahli Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan