Surya Paloh Bertemu Presiden PKS Sohibul Iman, Langkah Panjang Nasdem untuk 2024?

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Kekosongan oposisi

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Menurut Putri, Nasdem juga melihat peluang kekosongan peran oposisi yang bisa menjadi strategis untuk mendapatkan simpati publik, terutama para pendukung Prabowo yang kecewa dengan bergabungnya Gerindra ke dalam koalisi pemerintah.

Menurutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa pemilih Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 lalu cukup tinggi hingga melebihi 40 persen.

Hal ini juga menunjukan ada angka pemilih yang besar tidak memilih Jokowi dalam pemilu, yang bisa jadi di antaranya adalah yang tidak sejalan atau kecewa dengan kebijakan Jokowi pada periode pertama.

"Angka ini besar dan bisa jadi merupakan basis massa yang bisa direbut dengan menjadi oposisi pemerintah," ucapnya.

"Sejauh ini, hanya PKS yang secara pasti menyatakan diri menjadi oposisi. Melihat keuntungan menjadi oposisi ini baru dimainkan secara tunggal oleh PKS, maka Nasdem melihat peluang ini," tambahnya.

Diberitakan Kompas.com (31/10/2019), Surya Paloh mengungkapkan tidak menutup kemungkinan Partai Nasdem dapat sejalan dengan PKS dalam menjalankan fungsi penyeimbang di DPR terhadap kebijakan pemerintah.

Paloh mengatakan, dalam negara demokrasi yang sehat dibutuhkan kekuatan penyeimbang dan menjalankan sistem check and balance.

"Saya kira ada (kemungkinan), kita tak tahu itu kapan. Tapi probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," ucap dia.

Festival Seni Budaya Aceh Besar Berakhir, Ini Para Juaranya dan Jumlah Hadiah Diterima

Wanita Thailand Sembunyikan Sabu-sabu Dalam Kemaluan, Disimpan dalam Kondom

Gatensi Aceh Gelar Musda Pertama, Ini yang Mereka Bahas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Langkah Panjang Nasdem untuk 2024..."

Penulis : Ariska Puspita Anggraini

Berita Terkini