Berita Banda Aceh

Mahasiswa Politeknik Kutaraja Dibekali Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Ini Pematerinya

Penulis: Jalimin
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) dengan materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi mahasiswa baru Politeknik Kutaraja Banda Aceh, di Auditorium kampus setempat, Selasa (5/11/2019).

Mahasiswa Politeknik Kutaraja Dibekali Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Ini Pematerinya

Laporan Jalimin | Banda Aceh  

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini telah mengharuskan mahasiswa memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. Di satu sisi globalisasi dapat mendorong Indonesia menjadi negara maju dan berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia. Namun di sisi lain, jiwa kebangsaan dan cinta tanah air bagi generasi muda terutama para mahasiswa akan dapat tergerus.

Pernyataan diatas disampaikan oleh narasumber dari unsur Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, dengan materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi mahasiswa Politeknik Kutaraja di auditorium kampus setempat pada, Selasa  (5/11/2019).

Bagaimana tidak? Semangat globalisasi sebenarnya lebih mementingkan kepentingan negara maju ketimbang negara-negara berkembang. Termasuk dalam hal budaya dan pertahanan keamanan nasional.

Penilaian tersebut tidak semuanya salah, bahkan menurut Danrindam Iskandar Muda yang diwakili oleh Kapala Urusan Umum Dodik Bela Negara, Kapt Arm Donni Arisandi SH mengatakan,  setiap warga negara Indonesia wajib memiliki sikap patriotisme dalam menjaga dan membela kedaulatan bangsa di tengah-tengah ancaman globalisasi.

Sikap patriotisme diperlukan untuk menangkal ideologi luar yang mungkin tidak sesuai dengan ideologi Pancasila, sehingga Indonesia tetap berdiri kokoh karena nilai-nilai Pancasila masih terjaga dengan baik dan bahkan diharapkan nilai-nilai tersebut bisa membawa pengaruh positif bagi perdamaian dunia dan kesejahteraan bagi bangsa-bangsa lain.

Alhamdullilah, Mursyidah akan Dapat Dana Rehab Rumah, Ini Penjelasan Keuchik Meunasah Masjid

Mengidap Gangguan Jiwa, Pemuda di Simeulue Ini Sudah Lima Bulan Dikurung di Dalam Kamar

Boat Tertahan di Kuala Gigieng,  Nelayan Sudah Bersiap Pergi Melaut

 "Mahasiswa perlu memiliki rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan, dan sikap bela negara dalam wujud prilaku sehari-hari. Masing-masing kita dapat memberikan peran dan kontribusi bagi negara sesuai dengan fungsi masing-masing," kata Donni Arisandi.

Materi wawasan kebangsaan serta bela negara ini salah satu mata kegiatan penting Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) bagi mahasiswa baru Politeknik Kutaraja. Kegiatan ini merupakan orientasi untuk mengenalkan lebih dekat kehidupan civitas akademika Politeknik Kutaraja agar mereka memahami secara benar tentang dunia kuliah dan kehidupan pendidikan tinggi.

Lebih lanjut Donni Arisandi menerangkan, sebagai mahasiswa generasi pemimpin masa depan harus memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian tinggi terhadap sekelilingnya terutama terhadap sesama. Sebab, kepedulian merupakan wujud rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

Selain memberikan materi wawasan kebangsaan, Donni juga memberikan materi softskill berupaya motivasi-motivasi kepada para mahasiswa baru. Bahkan ia menekankan "Setiap mahasiswa perlu memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas dalam hidupnya agar perjuangan menjadi lebih terarah dan fokus. Ini penting," ungkap Donni Arisandi.

DPRA Apresiasi Pembelian Kapal Cepat Aceh Singkil, Hj Asmidar : Sangat Menunjang Pariwisata

Materi ini sangat menarik bagi mahasiswa Politkenik Kutaraja dan mereka terlihat antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik, karena penyampaian materi juga dengan memutar film-film yang menggugah emosional pada peserta, sehingga tidak monoton, namum lebih menarik.

Donni Arisandi juga tak lupa mengingatkan mahasiswa agar cinta dan hafal lagu-lagu kebangsaan sebagai wujud cinta tanah air seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Menurut pemateri yang sering mengisi kuliah umum wawasan kebangsaan tersebut, saat ini banyak anak-anak muda yang tidak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi jiwa patriotisme dan nasionalisme.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar para mahasiswa senantiasa dapat terus belajar dan menumbuhkan rasa cinta tanah air agar negara dan bangsa Indonesia semakin kuat dan disegani oleh negara-negara lain di dunia di masa yang akan datang.(*)

Simeulue Sedang Galakkan “Satu Desa Satu Hafiz”, Bagian dari Program Pembagunan Desa Ramah Anak

Operasi Zebra di Aceh Timur, 434 Pelanggar Ditilang, Tiga Korban Meninggal Akibat Kecelakaan

 Sebelum Suaminya Meninggal, Ternyata Mursyidah Sempat Mendatangi Lazismu Lhokseumawe

Berita Terkini