“Bila pasien banyak, maka air satu tanki mobil damkar bertahan satu atau paling lama dua hari,” kata Eddy.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Kebutuhan air bersih untuk Puskesmas Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sering dipasok dengan bantuan mobil pemadam kebakaran (damkar).
Hal itu dilakukan, setelah suplai air bersih dari SPAM Suka Damai, Lembah Sabil sering terputus.
Dalam kurun waktu sekitar satu tahun terakhir.
“Ketika suplai air terputus, kita minta bantuan mobil pemadam untuk memasok air,” kata Kepala Puskesmas Manggeng, Eddy Fitri dihubungi Serambinews.com, Rabu (6/11/2019).
Kebutuhan air bersih di puskesmas rawat inap itu, tergolong banyak untuk pengunjung, pasien, dan para medis.
Sehingga bila suplai air terputus sangat merepotkan.
• Ratusan Rumah, Sekolah dan Masjid di Manggeng Abdya Terputus Pasokan Air Bersih Selama Setahun
Terutama ketika banyak pasien yang dirawat, didampingi beberapa anggota keluarga.
Sehingga kebutuhan air menjadi meningkat.
Mengatasi ketiadaan air, pihak Puskesmas sering memasok air bersih dengan meminta bantuan mobil damkar.
“Bila pasien banyak, maka air satu tanki mobil damkar bertahan satu atau paling lama dua hari,” kata Eddy.
Pada musim hujan sangat terbantu.
Dikarenakan bisa memanfaatkan air sumur yang ditarik dengan pompa.
Tapi, ketika kemarau sumur Puskesmas kering.
Menanggulangi sering terputus suplai air bersih, menurut Eddy Fitri, sedang dibangun sumur bor.
Untuk memenuhuhi kebutuhan air di puskesmas.
“Pekerjaan pembangunan sumur bor sedang dilaksanakan. Mudah-mudahan berhasil mendapat sumber air yang layak,” kata Eddy.
• Selama Ini Dimanfaatkan Petani, Begini Kondisi Bendungan Krueng Pase Peninggalan Belanda
Bukan saja Puskesmas Manggeng yang sering terputus suplai air dari SPAM Suka Damai.
Melainkan ratusan rumah warga dalam tiga desa di Kecamatan Manggeng.
Termasuk kebutuhan air untuk sekolah-sekolah dan rumah ibadah.
Seperti diberitakan, ratusan rumah warga, sekolah dan rumah ibadah (masjid) kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng, Abdya, terputus pasokan air bersih dari Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.
Peristiwa meresahkan itu, terjadi selama satu tahun terakhir.
Tepatnya sejak dimulai pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil pada Oktober 2018 lalu.
Ratusan rumah yang terhenti suplai air bersih berada dalam tiga desa yaitu, Lhok Puntoy, Seuneulop, dan Keude Manggeng.
Sarana umum dalam kawasan tiga desa tersebut mengalami nasib yang sama.
Antara lain, Puskesmas Manggeng, SMAN 2 Abdya, Masjid At-Taqwa Manggeng, sejumlah SD dan SMP/MTs dalam kawasan tiga.
• Liga Santri : Tim Al Azhar Krueng Mane Sukses Menangi Tiga Laga
Kebutuhan air akhirnya mengandalkan dari sumur bor yang kualitasnya tidak layak.
Karena berwarna keruh dan berbau.
Penjaga SPAM Suka Damai, Rusdin dihubungi Serambinews.com, Rabu (6/11/2019) membenarkan.
Kalau pasokan air menuju kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng macet sekitar tahun terakhir.
SPAM tersebut memanfaatkan sumber dari mata air di Gunung Syahoeb Desa Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.
Selama ini memasok kebutuhan air bersih ke rumah-rumah warga dan sarana umum lainnya di Kecamatan Manggeng.
Masalah muncul setelah dimulai pembangunan rangka baja Suka Damai.
Tepatnya lokasi perbatasan Kecamatan Lembah Sabil dengan Kecamatan Manggeng.
Sebab, pembangunan jembatan tersebut dilakukan dengan membongkar jaringan pipa besi SPAM.
Di mana pipa tersebut, sebelumnya dipasang melintang pada badan jembatan yang lama.
• Forbes Bertemu Surya Paloh, Disiapkan Kenduri Besar Rekonsiliasi di Aceh
“Sayangnya, jaringan dari pipa besi itu dipotong sebanyak 11 batang ukuran panjang 5 meter, kemudian dibiarkan jatuh dan terlantar begitu saja dalam sungai, akhirnya diselamatkan masyarakat,” kata Rusdin.
Sedangkan rekanan atau kontraktor pelaksana pembangunan jembatan rangka baja tidak bertanggungjawab untuk memasang kembali jaringan pipa besih yang telah dipotong.
Ketika ditanya masyarakat kepada kontraktor pembangunan jembatan, jawaban yang diperoleh bahwa pemasangan kembali pipa tersebut tidak masuk dalam kontrak pekerjaan jembatan.
“Lalu, kami bertanya, apakah ‘merusak’ jaringan air bersih yang semula berada pada badan jembatan yang lama masuk dalam kontrak pekerjaan,” kata Rusdin, warga Lhok Puntoy, Manggeng.
Namun pelaksana proyek tetap tidak menanggapi.
Sehingga pasokan air ke wilayah Kecamatan Manggeng putus total beberapa bulan.
Peristiwa itu membuat warga menjadi kalangkabut.
• DPRK: Pembangunan RS Regional Jangan Sekadar Basa-basi
Akhirnya Rusdin selaku penjaga SPAM Suka Damai bersama beberapa warga, melapor peristiwa tersebut kepada Dinas Perkim dan LH Kabupaten Abdya.
Kemudian Perkim dan LH meminta pihak Perusahaan Daerah Air Minum Gonoeng Kila (PDAM GK) Abdya, agar membangun kembali jaringan pipa yang sudah dibongkar pelaksana pembangunan jembatan Suka Damai.
Sayangnya, kata Rusdin jaringan pipa besi lama yang dipasang oleh PDAM GK lebih tinggi dari posisi semula atau dengan ketinggilan tidak kurang 5 meter dari permukaan air sungai.
Bentangan jaringan pipa besi yang dipasang pada jembatan dalam posisi lebih tinggi.
Sehingga tidak mampu dilewati air yang dipasok dari intake (mulut tanggapan air) di mata air Gunung Syahoeb.
Peristiwa ini mengakibatkan kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng terputus suplai air.
“Kecuali, bila musim hujan pasokan air bisa sampai ke rumah-rumah warga,” papar Rusdin.
Masyarakat mengharapkan PDAM GK Abdya, agar merombak kembali jaringan pipa besi yang dipasang sangat tinggi pada jembatan rangka baja Suka Damai.
Bila tidak, maka peristiwa terhenti suplai air yang sudah terjadi selama satu tahun terus berlanjut. (*)
• Dapat Cegah Masalah Penglihatan Hingga Kanker, Ini Manfaat Luar Bisa Minum Jus Seledri Setiap Pagi