Berita Aceh Barat Daya

Atasi Sering Macet Suplai Air, PDAM Abdya Usul Koneksi Jaringan Pipa dari Lembah Sabil - Manggeng

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sambungan pipa suplai air bersih, pada SPAM Intek Suka Damai, tergeletak di dasar Sungai Krueng Manggeng atau di bawah jembatan rangka baja Suka Damai, Lembah Sabil. Foto direkam beberapa waktu lalu.

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Perusahaan Daerah Air Minum Gunoeng Kila (PDAM GK) Aceh Barat Daya (Abdya), mengusulkan koneksi jaringan pipa dari Kecamatan Lembah Sabil untuk mengatasi peristiwa sering terputus suplai air bersih dalam sejumlah desa di Kecamatan Manggeng,

“Koneksi jaringan pipa Kecamatan Manggeng dengan jaringan pipa Kecamatan Manggeng sudah kita usulkan melalui Dinas Perkim dan LH Abdya,” kata Dirut PDAM GK, Rosi Padedi SST kepada Serambhinews.com, Kamis (7/11/2019).

Penyambungan pipa bersih dari Unit Pengelola Air Bersih, Kecamatan Lembah Sabil dengan jaringan pipa yang sudah ada di Kecamatan Manggeng, menurut Rosi sangat memungkinkan.

Pengakuan Tukang Bakso, Trauma Ditangkap Diduga Pengedar Narkoba, Polisi Bantah Lakukan Jebakan

Soalnya, hanya menambah jaringan pipa dari Desa Cot Ba’U dan Meurandeh, Kecamatan Lembah Sabil dengan jaringan pipa yang sudah dibangun di Desa Keude Manggeng, Kecamatan Manggeng.

“Tak terlalu panjang pipa yang ditambah sudah bisa tersambung,” katanya.   

Unit Pengelola Air Bersih Lembah Sambil, sebelumnya dinamanakan SPAM IKK Kecamatan Lembah Sabil, memanfaatkan air dari aliran Krueng Baru yang ditarik dengan bantuan mesin pompa berlokasi di pegunungan Desa Kayee Aceh.

Selama ini, air dipasok untuk melayani kebutuhan sejumlah desa di kecamatan Lembah Sabil.

Seteleh IKK berubah menjadi Unit Pengelola di bawah PDAM GK, masalah terjadi kebocoran  pipa di beberapa titik, menurut Rosi sudah diperbaiki, termasuk  memasang SR (sambungan rumah) di beberapa desa/gampong setempat.

Ketersediaan air dari Unit Pengelola Air Bersih Lembah Sabil, dikatakan masih  bisa dipasok untuk memenuhi kebutuhan sejumlah desa di Kecamatan Manggeng.

Jalan Blang Gandai-Cot Meugoe Bireuen Rusak Berat, Petani Sulit Angkut Hasil Panen

Itu terjadi jika jaringan pipa terkeneksi ke wilayah Manggeng.          

Seperti diberitakan, kebutuhan air bersih untuk Puskesmas Manggeng, Abdya sering dipasok dengan bantuan mobil pemadam kebakaran (damkar).

Hal itu dilakukan, setelah suplai air bersih dari SPAM Suka Damai, Lembah Sabil sering terputus dalam kurun waktu sekitar satu tahun terakhir.   

“Ketika suplai air terputus, kita minta bantuan mobil pemadam untuk memasok air,” kata Kepala Puskesmas Manggeng, Eddy Fitri dihubungi Serambinews.com, Rabu (6/11/2019). 

Kebutuhan air bersih di puskesmas rawat inap itu, tergolong banyak untuk pengunjung, pasien, dan para medis.

Bila suplai air terputus, maka  sangat merepotkan, terutama ketika banyak pasien yang dirawat yang  didampingi beberapa anggota keluarga, sehingga kebutuhan air menjadi  meningkat.

Mengatasi ketiadaan air, pihak Puskesmas sering memasok air bersih dengan meminta bantuan mobil damkar.

“Bila pasien banyak, maka air satu tanki mobil damkar bertahan satu atau paling lama dua hari,” kata Eddy.   

Pergoki Istri Selingkuh Dengan Oknum Perwira Polda dalam Rumah, Bininya Malah Usir Suami

Jika musim hujan sangat terbantu karena bisa memanfaatkan air sumur yang ditarik dengan pompa.

Mana kala kemarau sumur Puskesmas menjadi kering dan suplai air bersih juga terputus.

Pantauan Serambinews.com bukan saja puskesmas, ratusan rumah warga, sekolah dan rumah ibadah (masjid) kawasan tiga desa di Kecamatan Manggeng, Abdya, terputus pasokan air bersih dari SPAM Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil.

Peristiwa meresahkan itu, terjadi selama satu tahun terakhir.

Tepatnya sejak dimulai pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Suka Damai, Kecamatan Lembah Sabil pada Oktober 2018 lalu.

Plt Gubernur Aceh Terima Investor Pengolahan Pakan Unggas, Siap Tampung Jagung Petani Lokal

Ratusan rumah yang terhenti suplai air bersih berada dalam tiga desa yaitu, Lhok Puntoy, Seuneulop, dan Keude Manggeng.

Sarana umum dalam kawasan tiga desa tersebut  mengalami nasib yang sama.

Antara lain,  Puskesmas Manggeng, SMAN 2 Abdya, Masjid At-Taqwa Manggeng, sejumlah SD dan SMP/MTs dalam kawasan tiga desa tersebut.

Kebutuhan air akhirnya mengandalkan dari sumur bor yang kualitasnya tidak layak karena  berwarna keruh dan berbau.(*)

Berita Terkini