"Saya takut masih trauma. Namanya orang awam takut, terus saya lagi nongkrong ya saya takut langsung ditodongin senjata senapan begitu, langsung setelah itu saya diborgol," ujar AE di Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2019).
Dengan adanya kejadian ini, AE mengaku tidak mau lagi numpang wifi di toko yang berada di Perumahan Mutiara Taman Palem Blok B, Cengkareng, Jakarta Barat.
Bahkan, ia mengaku masih takut bertemu dengan anggota polisi. Apalagi, ini pertama kalinya dia berurusan dengan kepolisian.
"Iya ketiban sial saya. Masih syok saya tidak mau ke sana lagi (tempat wifi). Apalagi kalau ketemu polisi juga jadi takut," tuturnya.
Pedagang bakso berinisial AE yang menjadi korban salah tangkap polisi juga mengaku tidak mengenal dua tersangka lain yang sudah lebih dulu diamankan polisi saat penggerebekan di Perumahan Mutiara Taman Palm, Kelurahan Cengkareng Barat.
Sebab setelah ditangkap, AE langsung dimasukan ke dalam mobil beserta dengan dua tersangka lainnya.
"Ada pelakunya di dalam mobil. Polisi pun tanya. Saya bilang enggak kenal," kata AE di Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2019).
AE awalnya khawatir karena dirinya dibawa langsung masuk ke mobil.
Menurut AE, salah satu alasan dirinya langsung dimasukan ke dalam mobil adalah untuk mencegahnya menghubungi komplotan lain.
"Mereka takutnya saya ada kontak-kontakan dengan yang lain ternyata di HP saya itu keluarga saja sama teman," kata AE.
Saat ditanya oleh polisi, AE pun menjelaskan bahwa dia sedang menumpang menggunakan wifi di toko itu.
"Cuma numpang wifi main game," ucap AE.
Setelah melewati proses di kantor polisi, kini AE pun bebas.
Meski bebas, bayang-bayang penyergapan yang membuat dirinya takut masih menghinggap hingga kini.
AE pun merasa syok dan takut kembali ke lokasi penggerebekan.