Kepala BPBD Langsa, Ali Mustafa, kepada Serambinews.com, malam ini mengatakan, ketinggian air sudah berkurang tapi tidak siginifikan
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Pada Selasa (12/11/2019) sore hari hingga malam ini, debit air luapan DAS Krueng Langsa mulai berkurang antara 20-40 Cm di pemukiman warga.
Sebelumnya ketinggian air luapan Krueng Langsa pascahujan lebat melanda kota Langsa dan pegunungan Aceh Timur tinggi air merendam berkisar antara 100 Cm - 150 Cm.
Kepala BPBD Langsa, Ali Mustafa, kepada Serambinews.com, malam ini mengatakan, ketinggian air sudah berkurang tapi tidak siginifikan yakni antara 20-40 Cm atau di bawah 50 Cm.
• Kronologi Driver Taksi Online Dirampok di Palembang, Pelaku Tusuk Tubuh Korban 23 Kali
• Ini Sederet Penghargaan Diterima Tenaga Dinkes Bireuen pada HKN ke 55
• Pembagian Hadiah Meriahkan HKN Ke-55 di Pidie Jaya, Mulai Juara Penyuluhan Kesehatan Hingga Futsal
Sedangkan di Gampong Keumuning dan Seulalah Kecamatan Langsa Lama berada di posisi atas DAS Krueng Langsa, pantauan pihaknya hingga pukul 19.00 WIB air sudah berkurang mencapai 40 Cm maupun lebih.
Sebaliknya, Gampong Jawa, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota, Gampong Sidodadi, Gampong Pondok Pabrik serta sejumlah gampong lainnya berada daerah bawah DAS Krueng Langsa air baru berkurang sekitar 20-30 Cm.
Sebagian besar warga yang mengungsi masih bertahan di tenda darurat, karena air masih menggenangi rumah mereka.
Hanya sebagian kecil seperti di Gampong Pondok Keumuning dan Seulalah, yang telah kembali ke rumahnya.
"Sebagian besar warga selain rumahnya masih digenangi air, mereka juga masih was-was jika air naik lagi, soalnya langit hingga malam ini masih sangat mendung," ujarnya.
Menurut Ali Mustafa, pihak BPBD bersam Polres Langsa, Kodim 0104/Atim, Basarnas, SAR, dan masyarakat, maupun lainnya akan terus memantau perkembangan terbaru di lapangan.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, mengatakan, Pemerintah Kota Langsa menetapkan masa tanggap darurat, sejak Selasa (12/11/2019) hingga sepekan ke depan.
Penetapan masa tanggap darurat ini diberlakukan pascabanjir akibat luapan DAS Krueng Langsa, yang dilaporkan merendam sejumlah gampong dalam wilayah Kota Langsa sejak pagi hingga siang ini.
"Barusan kita telah rapat dengan semua unsur terkait, menetapkan masa tanggap darurat di Kota Langsa hingga sepekan ke depan," ujar Marzuki Hamid, kepada Serambinews.com, sang ini.
Wakil Wali Kota menambahkan, menyikapi kondisi banjir luapan DAS Krueng Langsa Pemko setempat telah mendirikan sedikitnya 11 posko atau tenda darurat sekaligus dapur umum.