Tubuhnya Diikat Tambang, Mahasiswa Ini Tewas Setelah Dikeroyok dan Kemaluannya Ditendang oleh Senior

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa di Palembang setelah kemaluannya ditendang seniornya.

Namun, menurut pelaku yang mengikat, tindakan itu dilakukan untuk meluruskan kaki korban yang keram dan tidak bisa berjalan.

Pakai Kain Sarung Ikuti Sidang, Kasus Anak Disuruh Mengemis Hingga Dirantai  

Kemenag Buka 5815 Formasi Pada Seleksi CPNS 2019, dari Guru hingga Penghulu, Ini Rinciannya

Aksi kekerasan tidak hanya dilakukan oleh ketiga tersangka, sejumlah mahasiswa lain yang merupakan senior dan panitia terlihat turut melakukan kekerasan sehingga potensi jumlah tersangka bertambah.

“Dari rangkaian kegiatan yang sama-sama kita saksikan, kita bisa melihat gambaran fakta real di lapangan. Kita juga undang kejaksaan untuk melihat langsung fakta-fakta di lapangan tersebut,” kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi, Senin.

Kasat Reksrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fahrin mengatakan, dari rekan adegan yang dilakukan, sangat mungkin tersangka kasus kekerasan yang menyebabkan Muhammad Akbar tewas akan bertambah.

“Kemungkinan tersangka bertambah iya, tapi berapa jumlahnya belum bisa kami sampaikan. Dari rekonstruksi ini kita dapat gambaran,” ujar Malik.

Seperti diberitakan, seorang mahasiswa dari Universitas Taman Siswa Palembang tewas saat mengikuti kegiatan diksar Menwa di Desa Tanjung Baru Ogan Ilir pada 16 Oktober.

Dari hasil penyidikan, polisi menetapkan tiga tersangka yang merupakan senior korban.

Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul Mahasiswa Ini Tewas Mengenaskan setelah Dikeroyok dan Kemaluannya Ditendang oleh Senior-seniornya, Tubuh dan Kaki Korban Sempat Diikat Sebelum Meninggal

Berita Terkini