Kembali Berkumpul dengan Suami, May Sarah Ucap Terimakasih atas Bantuan Masyarakat Aceh
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Akhirnya May Sarah Binti Safruddin (28) dapat berkumpul kembali dengan suami tercintanya, Rusli Bin Yacob.
May Sarah Binti Safruddin bersama empat anaknya tiba di Bandara Kuala Namu, dari Malaysia, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 09.00 WIB. Di Kuala Namu, May Sarah dan empat anaknya, disambut suaminya Rusli dan keluarga.
Hal itu disampaikan oleh, Tgk H Mudawali Ibrahim SAg, Anggota DPRK Aceh Timur, yang juga Ketua PPP Aceh Timur, yang menyambut May Sarah di rumahnya, di Kota Langsa, Rabu sore pukul 16.00 WIB.
Tgk Mudawali, sendiri turut membantu biaya pemulangan May Sarah dan empat anaknya dari Malaysia ke Aceh Timur, setelah mendapatkan kabar dari abang kandungnya, Bukhari bin Ibrahim terkait kekurangan biaya pemulangan May Sarah beberapa waktu lalu.
Bukhari tokoh masyarakat Aceh di Malaysia asal Dama Pulo Idi Cut, senantiasa membantu masyarakat Aceh lainnya yang sedang dilanda kesulitan di Malaysia, bersama sejumlah masyarakat Aceh lainnya, seperti Mustafa Bin Usman juga asal Idi Cut, Saiful bin Abdul Jalil, dan sejumlah tokoh masyarakat Aceh lainnya.
“Dia (May Sarah) mengucapkan terimakasih atas upaya masyarakat Aceh melalui berbagai persatuan yang ada di Malaysia, maupun di Aceh, dan Aceh Timur, yang telah berpartisipasi membantu proses pemulangannya. Dia sangat terharu, karena pasca suaminya bebas dari penjara di Malaysia setelah menjalani 12 bulan penjara, suaminya langsung pulang ke Aceh, dan mereka tidak bertemu,” ungkap Tgk Mudawali, menceritakan kepada Serambinews.com, terkait jamuannya terhadap istri Rusli May Sarah dan empat anaknya di rumahnya di Kota Langsa, Rabu (13/11/2019) sore.
• Galacticos Bireuen Latihan Pagi dan Sore, Jelang Putaran Regional Sumatera Liga 3
• Syech Fadhil Singgung Pasal Zakat dalam UUPA: Harusnya Zakat Mengurangi Pajak
• DPRA Minta Pemerintah Serius Kembangkan Objek Wisata Aceh
May Sarah sangat terharu bisa kembali berkumpul dengan suaminya. Semua ini menurutnya, berkat bantuan masyarakat Aceh melalui berbagai persatuan dan komunitas yang ada di Malaysia, maupun di Aceh.
Mudawali mengatakan, saat menyambut May Sarah di rumahnya di Kota Langsa, May Sarah berkisah terkait kesedihannya bersama anak-anaknya selama suaminya ditahan di Malaysia.
“Hal yang paling menyedihkan baginya yaitu saat dia mencari rezeki sendiri dengan membawa keempat anaknya untuk berjualan. Jika dia ingat kisah ini sangat menyedihakn karena dia mencari nafkah sendiri untuk membesarkan keempat anaknya yang masih usia belia antara 2-5 tahun karena suaminya di penjara,” jelas Mudawali.
Kemudian, sekitar bulan Agustus 2019, May Sarah dan empat anaknya dijemput oleh Bukhari Bin Ibrahim dan beberapa orang Aceh lainnya yang merasa prihatin setelah mendapatkan kabar tentang kondisi May Sarah dan empat anaknya.
• Lima Fakta Mafia Sabu Asal Aceh Murtala Ilyas, Ditangkap di Bireuen dan Punya Aset 144 Miliar
Kemudian, May Sarah dievakuasi ke Kuala Lumpur, dan ditempatkan di rumah kontrakan yang disewa dengan uang sumbangan warga Aceh di Malaysia.
Di sela-sela mengurus keperluan May Sarah dan anak-anaknya, Bukhari dan beberapa grup warga Aceh di Malaysia, juga mengurus pemulangan Rusli Bin Yacob yang ditahan di Malaka. Mereka membuat rayuan (permohonan) ke Depot dan Mahkamah Syesen Machap Umboo Malaka agar Rusli Bin Yacop dapat dideportasi ke Aceh.
“Selanjutnya Bukhari dan sejumlah masyarakat Aceh di sana mengurus proses pembebasan Rusli (suami May Sarah). Karena Rusli ditangkap karena persoalan izin tinggal di Malaysia yang telah habis, bukan persoalan narkoba,” jelas Mudawali.
Kemudian tepat pada 31 Oktober 2019, Rusli bebas dan langsung dipulangkan ke Aceh sehingga tidak sempat bertemu dengan istri dan empat anaknya.
Kekurangan Dana
Sedangkan, proses pemulangan istri dan anaknya sempat terkendala biaya yang mencapai Rp 20,2 juta atau 6000 ringgit untuk proses mengurus Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, pembayaran denda atas pelanggaran imigrasi, serta pembelian tiket pesawat untuk ibu dan empat anaknya itu.
Seminggu sebelum May Sarah dan anaknya dipulangkan ke Aceh, jelas Bukhari, pihaknya masih kekurangan dana sekitar 3000 ringgit atau Rp 10 juta.
Namun berkat bantuan donasi masyarakat Aceh yang ada di berbagai daerah di Malaysia dan Aceh, akhirnya kekurangan dana Rp 10 juta tersebut terkumpul, dan langsung dilakukan pembayaran denda, pembuatan paspor (SPLP), dan pembelian tiket.
Ia merincikan, bantuan dana dari Aceh adalah Rp 3 juta dari Tgk Mudawali Ibrahim, Anggota DPRK Aceh Timur yang juga abang kandung Bukhari, serta Rp 6 juta dibantu oleh Rusli Bin Yacob, suami May Sarah yang telah lebih dulu kembali ke Aceh.
• Aceh Tawarkan 6 Investasi Wisata Halal di Hadapan Investor Dunia
Selanjutnya, bantuan lainnya dibantu oleh masyarakat Aceh yang ada di Malaysia, seperti dari Datuk Mansyur bin Usman (Presiden KMAM), Mustafa Ketua Masyarakat Aceh Klang, Ahli Grup Waqulja KL, Grup PPDM Idi Cut, anggota Grup Aceh Peduli Selayang, Persatuan Aneuk Nanggroe Johor Bahru, dan donatur dari segenap masyarakat Aceh yang ada di Malaysia. Proses pengumpulan dana dan membantu proses pemulangan Rusli dan keluarga memakan waktu hingga 2 bulan.
Kembali Ke Kampung Halaman
Kemudian, Rabu sore setelah istirahat dan dijamu oleh Tgk Mudawali di rumahnya di Kota Langsa, Rusli bersama istri dan empat anaknya langsung pulang ke Gampong Naleung, Julok, Aceh Timur.
“Rusli, suami May Sarah, juga sangat berterimakasih kepada masyarakat Aceh yang ada di Malaysia, dan Aceh, yang telah membantu proses pembebasan dirinya, dan pemulangan istri dan empat anaknya,” jelas Mudawali.
“Dia sangat bahagia bisa berkumpul kembali dengan istri dan anak-anaknya. Untuk sementara waktu ia akan bekerja sesuai peluang yang ada di kampong halamannya tanpa berpikir untuk kembali ke Malaysia untuk sementara waktu,” ungkap Mudawali, mengutip pengakuan Rusli.
Sementara itu, Tgk Mudawali mengaku niatnya membantu biaya pemulangan May Sarah, atas dasar kemanusian untuk saling membantu antar sesame.
“Wakti itu abang saya Bukhari di Malaysia, meminta bantu biaya pemulangan May Sarah karena kekurangan dana. Akhirnya, kita bantu semampunya,” ungkap Mudawali.(*)
• Usulan Anggaran Untuk Kadin Aceh Dinilai Ilegal, GeRAK akan Laporkan ke KPK
• Tanggul DAS Lawe Tuban Aceh Tenggara Jebol, 40 Jiwa Warga Desa Rikit Paluh Mengungsi
• Puluhan Pelanggar Lalulintas di Bireuen Kena Tilang dan Langsung Disidang di Tempat