Petir Sambar Subulussalam

Nestapa Keluarga Sabaruddin, Rumah yang Dibangun atas Patungan Warga, Kini Musnah Disambar Petir

Penulis: Khalidin
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nestapa Keluarga Sabaruddin, Rumah yang Dibangun atas Patungan Warga Kini Musnah Disambar Petir

 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Muhammad Sabaruddin (40) pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh kasar ini tampak berusaha tegar. Matanya nanar menatap puing puing bangunan rumah yang telah rata dengan tanah setelah hangus terbakar akibat disambar petir, Jumat (22/11/2019) sore.

Muhammad Sabaruddin yang akrab disapa Rois, tak menyangka sambaran petir yang menyebabkan kebakaran menghabiskan seluruh bangunan rumah tinggalnya beserta isinya.

Padahal, bangunan berukuran sekitar 5 x 5 meter yang terletak di sudut perkampungan Desa Danau Teras arah Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri ini belum genap setahun berdiri.

Bangunan ini pun sebenarnya berhasil didirikan atas patungan masyarakat Desa Danau Teras yang merasa iba pada keluarga Rois. Betapa tidak, Rois termasuk keluarga sangat miskin selama ini harus tinggal digubuk yang hanya beratap dan dinding terpal atau plastik.

Bertahun-tahun Rois bersama istrinya Dewi dan empat putra putri hidup dalam gubuk yang sangat tidak layak tanpa listrik dan barang memadai.

Menanam Korban Sambaran Petir di Lumpur, Begini Keyakinan Masyarakat di Subulussalam

Pendaftar Fun Bike dan Fun Walk Unsyiah 12 Ribu, Baca Aturan Soal Kupon, Rektor Tambah Hadiah Sepmor

Demo Tunggal di Aceh Barat Tolak Wacana 3 Periode Presiden, Termasuk Minta Harga Emas Turun

Rois tidak mampu membangun rumah meski hanya berkonstruksi papan atau kayu lantaran pria ini tidak memiliki penghasilan tetap. Hari demi hari, Rois harus melewati bersama keluarga di gubuk dengan kondisi hanya berdinding dan atap plastik.

Di sisi lain, di dalam rumah, Dewi (38) istri Rois tergeletak tak berdaya akibat penyakit yang menderanya selama lima tahun terakhir. Yah, Dewi telah bertahun didera sejumlah penyakit hingga menyebabkan tubuhnya tampak ceking.

Prihatin atas kondisi keluarga Rois, warga pun patungan membangunkan dia rumah yang lebih layak.

”Dia hanya buruh serabutan. Makanya masyarakat kasihan kemarin patungan membelikan bahan, kayu, papan, semen untuk lantai dan atap sengnya,” ujar Anisah (39) kakak ipar Rois

Tapi, apa hendak dikata, sebuah bencana menimpa rumah yang selama ini tempat berteduh Rois, istri dan empat anaknya.

Tukang Sapu Mengaji Sangat Merdu Bikin Pengurus Masjid Kaget, Langsung Diangkat Jadi Imam Masjid

Petir menyambar hingga memicu bara api. Akibatnya, rumah hasil patungan warga yang baru beberapa bulan ditempati Rois dan keluarga hangus terbakar hingga rata dengan tanah.Tidak ada lagi harta benda apapun yang dapat diselamatkan kecuali baju di tubuh mereka.

 Rois sendiri kala petir menyambar rumahnya sedang bekerja sebagai kuli bangunan sementara istri dan anaknya sempat dievakuasi tetangga beberapa menit sebelum peristiwa naas tersebut. Adalah, Isharmoko, tetangga yang mengevakuasi keluarga Rois hanya beberapa menit sebelum sambaran petir.

Halaman
12

Berita Terkini