Kendati sendirian, Ramli Boga menyatakan siap pasang badan. Untuk memperjuangkan anggaran pengerukan Anak Laut yang mengalami pendangkalan.
Laporan Dede Rosadi | Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Nelayan dari Kecamatan Singkil Utara, melakukan unjuk rasa ke kantor DPRK Aceh Singkil, Rabu (4/12/2019).
Hal itu dipicu, dicoretnya pengerukan alur pelayaran ke luar masuk laut melalui Danau Anak Laut.
Berbagai kecaman dilontarkan para pengunjuk rasa.
Untuk melampiasan kekecawaanya.
"Kantor DPR ini ada di Singkil Utara, tapi tidak memperhatikan aspirasi masyarakat Singkil Utara," teriak demonstran saling bersahutan.
Ketika pengunjuk rasa sedang berorasi dengan pengawalan pagar betis personel Polres Aceh Singkil, di hadapan pengunjuk rasa datang Ramli Boga mengenakan pakaian putih.
• BREAKING NEWS - Nelayan Demo ke Gedung DPRK Aceh Singkil
Hanya ia sebagai anggota dewan seorang diri mengahadapi pengunjuk rasa.
Didampingi Sekretaris Dewan Suwan dan staf.
"Mohon maaf anggota dewan lain belum hadir. Saya masih sendirian," kata Ramli.
Kendati sendirian, Ramli Boga menyatakan siap pasang badan.
Untuk memperjuangkan anggaran pengerukan Anak Laut yang mengalami pendangkalan.
"Saya siap memperjuangkan supaya dianggarkan," ujar Ramli Boga.
Sayang jawaban Ramli boga tidak memuaskan pengunjuk rasa.
"Jangankan menganggarkan yang ada saja dicoret," balas pengunjuk rasa.
• Nelayan Pendemo Berusaha Masuk ke Gedung DPRK Aceh Singkil, Sempat Dorong-dorongan dengan Polisi
Suasana unjuk rasa pun memanas.
Mereka mendorong polisi yang berjaga di teras.
Agar bisa masuk ke gedung dewan.
Saling dorong mereda, setelah koordinator unjuk rasa dan polisi menenangkan.
Orasi kembali dilanjutkan hingga datang anggota DPRK Aceh Singkil, yang lain seperti Fakhrudin Pardosi dan Fairuz Akhyar.
Sementara pimpinan dewan, tidak terlihat hadir menemui pengunjuk rasa.
• Pria Ini Mengaku Begadang Sejak Tahun 1973, Tidak Pernah Tidur Selama 33 Tahun, Apa Penyebabnya?
Diberitakan sebelumnya, nelayan yang berdemo ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Singkil mendorong polisi yang berjaga di teras, Rabu (4/12/2019).
Mereka memaksa masuk setelah mendengar penjelasan anggota Dewan yang tidak memuaskan.
"Masuk ini rumah rakyat, rumah kita," teriak pengunjuk rasa.
Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara para nelayan itu dengan polisi, namun aksi ini dapat diredam setelah koordinator unjuk rasa dan polisi menenangkan.
Aksi itu merupakan buntut dari pencoretan anggaran alur pelayaran Danau Anak Laut Gosong Telaga yang merupakan pintu ke luar masuk laut.
• Travel Almisbah Wisata Tur Berangkatkan 138 Jamaah Umrah
Nelayan datang menggunakan kendaraan bak terbuka serta roda dua.
Mereka juga membawa poster berisi tuntutan dan kecaman terhadap para wakil rakyat yang dinilai mengobok-obok anggaran.
Bahkan ada yang membawa kipas perahu patah akibat tersangkut di Anak Laut.
"Kami ingin tahu apa alasan anggaran pengerukan yang diusulkan dicoret Dewan," kata pengunjuk rasa.
Menurut pengunjuk rasa alur pelayaran Anak Laut, dangkal tetapi anggaran untuk pengerukan malah dicoret.
Padahal sudah diusulkan Dinas Perikanan. (*)
• Wanita Ini Alami Sakit Kepala dan Flu Selama 1 Bulan, Ternyata Ada 5 Tumor Otak dan Sudah Menyebar