Kupi Beungoh

Banda Aceh dan Masjid Baiturrahman Dalam Catatan Pemuda Khasmir

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RIBUAN jamaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (5/6) pagi.

Keterangan: Artikel ini ditulis oleh Aqib Farooq Mir, warga Khasmir yang diduduki oleh India.

Aqib menikah dengan Afiqah, perempuan asal Aceh Utara yang saat ini sedang menyelesaikan program doktor (Phd).

Aqib mengatakan dirinya suka membaca tentang sejarah Islam dan dia tertarik dengan sejarah Aceh yang sangat kaya dan menarik.

Kali ini, Aqib Farooq Mir menulis tentang sejarah Kota Banda Aceh dan Masjid Raya Baiturrahman.

Kolase foto Aqib Farooq Mir, warga Khasmir yang senang mempelajari sejarah Aceh. (KOLASE SERAMBINEWS.COM)

Berikut artikel Aqib Farooq Mir yang dikirimkan kepada Serambinews.com.

The History Behind of Masjid Baiturrahman

Aceh adalah wilayah khusus Indonesia.

Ini adalah negara otonom dengan mayoritas Muslim.

Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana orang hidup sesuai dengan kebiasaan dan hukum syariah.

Ibukotanya adalah Banda Aceh.

Dulu, (pada masa kesultanan) Banda Aceh adalah kota kosmopolitan.

Aceh memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan dan penyebaran Islam ke seluruh Kepulauan Melayu.

Provinsi ini sangat dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar di India.

Dalam artikel ini, saya ingin menjelaskan sejarah Masjid Baiturrahman, yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.

Pada dasarnya, masjid ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612.

Halaman
1234

Berita Terkini