Kupi Beungoh

Banda Aceh dan Masjid Baiturrahman Dalam Catatan Pemuda Khasmir

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RIBUAN jamaah mendengarkan khutbah seusai melaksanakan shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (5/6) pagi.

Kelereng yang digunakan untuk lantai dan tangga berasal dari Cina, rangka besi untuk jendela dari Belgia, kayu untuk bingkai jendela dari Burma dan pilar besi berasal dari Surabaya.

Hal ini membuat biaya pembangunan Masjid ini menjadi sangat mahal.

Setelah dua tahun pembangunan, pemerintah Belanda menyerahkan Masjid kepada orang-orang Aceh melalui upacara resmi.

Masjid Baiturraham yang baru mengingatkan pada gaya arsitektur Arab, Eropa klasik, dan Moor.

Atapnya ditutupi oleh karakteristik kubah utama dari arsitektur Mughal.

Bentuk dasar kubah seperti drum segi delapan.

Kubahnya terbuat dari struktur kayu.

Pada awalnya, Masjid hanya memiliki satu kubah dan menara.

Kubah perlahan ditambahkan ke Masjid.

Saat ini Masjid memiliki tujuh kubah dan delapan menara dan masjid mencakup lebih dari 1500 meter persegi.

Masjid ini dirancang oleh arsitek Belanda Gerrit Bruins.

Desain yang dipilih adalah gaya kebangkitan Mughal, ditandai dengan kubah besar dan menara.

FOTO- FOTO: Tarawih Malam Pertama Ramadhan 1440 H di Masjid Raya Baiturrahman

VIDEO - Panglima Brunei Kagumi Keindahan Masjid Raya Baiturrahman

Sempat Ditolak

Pembangunan Masjid Baiturrahman oleh pihak Belanda berlangsung di bawah sengitnya perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah Belanda.

Sejarah mencatat, Perang Aceh yang berlangsung 1873 sampai 1903 adalah pertempuran sengit terpanjang dalam sejarah Belanda.

Halaman
1234

Berita Terkini