Berita Bireuen

Petani di Peulimbang Bireuen Mengeluh, Padi Sudah Ditanam, Tapi Pupuk Sulit Diperoleh

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani Balee Daka Peulimbang Bireuen bersama masyarakat lainnya, Senin (9/12/2019) sedang melihat tanaman padi berusia 15 hari belum ditabur pupuk.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Para petani di beberapa desa dalam wilayah Kecamatan Peulimbang, Bireuen mengeluh.

Padi sudah ditanan 15 hari lalu, namun hingga Senin (09/12/2019) belum ditabur pupuk.

Karena pupuk bersubsidi yang hendak dibeli mereka sulit diperoleh pada kios pengecer resmi.

Akhirnya para petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga tinggi agar tanaman subur dan ada juga yang membiarkan begitu saja tanpa ditabur pupuk karena kekurangan biaya.

BREAKINGNEWS - Krueng Langsa Kembali Meluap, Rumah Warga Terendam, Tinggi Air Capai 1 Meter

Keluhan petani disampaikan Sekdes Balee Daka, Syarifuddin Kaoi dan didampingi sejumlah petani lainnya kepada Serambinews.com, Senin (09/12/2019) sore.

Syarifuddin menjelaskan, tiga jenis pupuk bersubsidi pemerintah dibutuhkan petani yaitu urea, NPK Poska dan SP36 telah dicari sejumlah tempat namun belum diperoleh.

Sebagian petani terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga pupuk urea Rp 280 ribu/zak, pupuk Ponska Rp 130-140 ribu/zak dan SP36 Rp 120-130 ribu/zak.

“Padi sudah ditanami 15-18 hari lalu, namun rata rata petani belum mendapatkan bahan penyubur tanaman bantuan pemerintah,” katanya.

Pelamar CPNS dari Disabilitas di Nagan Raya Kosong

Petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, kata Syarifuddin, mencakup kawasan Desa Bale Daka mencapai 20 hektar lebih, Uteun Rungkom dan sekitarnya mencapai 100 hektar lebih.

Dikhawatirkan, apabila pupuk bersubsidi tidak didapat dalam minggu ini dan petani tidak sanggup membeli pupuk nonsubsidi, dikhawatirkan pertumbuhan tanaman akan lambat.

Akhirnya, mempengaruhi hasil panen nantinya termasuk rentan serangan hama.

Syarifuddin yang didampingi sejumlah petani di kawasan itu mengharapkan perhatian pemerintah agar dapat mengatasi kekurangan pupuk subdisi secara luas kepada petani di Peulimbang Bireuen.

Kepala Dinas Pertanian Bireuen, M Nasir SP saat dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan, bantuan pupuk bersubsidi tahun ini sangat terbatas.

Kemudian kebutuhan pupuk di Bireuen tidak normal selain itu bersamaan dengan tanam jagung program kerjasama dengan BNNK.

Tanggul Penahan Banjir Singkil dari 26 Km, Tahun Depan Hanya Dilanjutkan 600 Meter

Halaman
12

Berita Terkini