Pasalnya, perbaikan jalan nasional itu tidak dipasang rambu-rambu sebagai peringatan. Selain itu, para pekerja juga membahayakan para pengguna jalan. Akibatnya, pada malam hari para pengendara sepeda motor kerap mengalami oleng bahkan jatuh. Akibat galian aspal yang belum diperbaiki tersebut.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Perbaikan badan jalan Nasional Banda Aceh-Tapaktuan di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meresahkan pengendara sepeda motor.
Pasalnya, perbaikan jalan nasional itu tidak dipasang rambu-rambu sebagai peringatan.
Selain itu, para pekerja juga membahayakan para pengguna jalan.
Akibatnya, pada malam hari para pengendara sepeda motor kerap mengalami oleng bahkan jatuh.
Akibat galian aspal yang belum diperbaiki tersebut.
Pantau Serambinews.com, di badan jalan nasional itu terdapat beberapa lubang besar.
• Memasuki Panen Raya di Abdya, Harga Gabah Mulai Bergerak Turun
Lubang dengan ukuran 40×40 cm, 1×1 meter hingga 1×5 meter itu.
Sengaja dibuat sebagai salah satu tahapan pengerjaan perbaikan tambal sulam.
Namun, warga melakukan protes pengerjaannya itu.
Mengingat pekerjaannya tidak ramah terhadap pengguna jalan.
"Kalau siang bisalah kita lihat, kalau malam dan hujan kan tidak nampak. Saya pernah terjebak lubang itu dan sempat hilang kontrol. Namun tidak ada korban jiwa," ujar Syamsulrizal, salah seorang pengendara di kawasan Blangpidie.
• Tersangka Kasus Pembunuhan Mandor Berlatar Perselingkuhan di Nagan Raya Terancam Hukuman Mati
Bahkan, katanya, ada salah seorang pengendara sempat mengalami kecelakaan.
Akibat masuk lubang dan melakukan rem mendadak di kawasan Gampong Keude Paya, Blangpidie.