"Kalau yang Rp 230an triliun itu sudah berputar, maka dampaknya bisa lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
• Hasil Liga 3 - Persidi Idi Lolos Ke Babak 8 Besar, Kiper Mahendra Halau 2 Tendangan Karo United
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti mengatakan Kemenkeu telah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menyelaraskan antara belanja dengan pendapatan daerah.
Selain itu dia menjelaskan, daerah-daerah dengan rekening dengan dana dalam jumlah besar umumnya memiliki wilayah pemekaran dalam jumlah banyak.
"Daerah dengan anak (daerah pemekaran) banyak maka jumlahnya besar dan kita akan lakukan cek lebih lanjut. Dan dengan BI daerah ini di matching dengan belanja dan pendapatannya dan ini yang akan kita lakukan," ujar dia
• Petani Suka Makmur dan Kuta Malaka Aceh Besar Alami Kelangkaan Pupuk
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dana Desa dan Transfer Daerah Mengendap Rp 234 Triliun, Kok Bisa?",