Hari Gunung Sedunia

PBB Tetapkan 11 Desember sebagai Hari Gunung Sedunia, Ekosistem Penting Bagi Manusia dan Satwa Liar

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keindahan kaldera Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anak dan gunung anakan Barujari menjadi salah satu daya tarik wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Ekosistem yang menampung habitat dan spesies satwa liar, ternyata memainkan peran penting dalam kehidupan manusia.

Seperti halnya di  Montane, yang kini berada di bawah sejumlah ancaman.

Pada 2003, Majelis Umum PBB menetapkan 11 Desember sebagai "Hari Gunung Internasional" untuk menekankan pentingnya pengembangan gunung yang berkelanjutan.

"Distribusi pegunungan di muka Bumi, di mana 90 persen tetap berada di sepanjang garis linear, menunjukkan gunung-gunung bukanlah bentuk tanah yang terjadi secara acak," ujar Abdurrahman Dokuz, ahli geologi di Universitas Gumushane Turki, kepada Anadolu Agency.

Menjelaskan bahwa gunung merupakan daerah terestrial dengan topografi yang tinggi dan landai dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, Dokuz mengatakan ada empat jenis utama gunung yakni; terlipat atau kompleks, sesar, vulkanik, dan terurai.

"Pegunungan lipatan, yang juga dikenal sebagai mountain belts, naik di sepanjang batas lempeng litosfer kontinental yang saling berdekatan ... Sabuk Alpine-Himalaya, Pegunungan Ural, Appalachian, dan Caledonit adalah contoh paling indah di antara mereka," ucap dia.

Dia mengatakan pulau-pulau di Hawaii merupakan contoh dari gunung berapi di kerak samudera.

Sedangkan Ararat, Argaeus, Hasandag dan Nemrut ve Suphan merupakan gunung berapi individu di Turki, dan di bawah Taman Nasional Yellowstone di AS adalah 'supervolcano' dengan kaldera atau kawah gunung berapi besar dengan diameter sekitar 60 kilometer atau 37 mil.

Dia mengatakan gunung-gunung bertingkat berkembang dari batas lempeng dan merupakan daerah perbukitan yang muncul sebagai akibat erosi dataran tinggi di lembah-lembah.

Mengacu pada pentingnya gunung sebagai sumber utama air tawar, dia mengatakan meskipun tiga perempat permukaan dunia ditutupi dengan air, hanya 2,5 persen dari cadangan air adalah air tawar.

Sebagian besarnya ada di daerah kutub dalam bentuk gletser di pegunungan dekat kutub.

"Dibandingkan dengan daerah pantai, suhu hingga 20 derajat lebih rendah, yang memungkinkan salju di puncak perlahan mencair. Dengan demikian, air tanah, aliran dan mata air pegunungan dapat diumpankan selama musim kemarau dengan sedikit atau tanpa hujan," tambah dia.

Pegunungan memengaruhi dan dipengaruhi iklim

"Ekosistem Montane yang memengaruhi iklim dengan karakteristiknya, seperti ketinggian, telah dipengaruhi oleh iklim sebagai akibat dari perubahan iklim global," ujar Ahmet Emre Kutukcu, pakar satwa liar World Wildlife Fund (WWF) Turki, kepada Anadolu Agency .

Kutukcu mengatakan sumber daya air di pegunungan berada dalam bahaya.

Halaman
12

Berita Terkini