Ketiga, ikuti petunjuk yang diberikan di tempat penampungan sementara (shelter), serta mengikuti jalur evakuasi yang harus ditempuh sesuai yang ditetapkan KBRI Tehran dalam Buku Contingency Plan.
Keempat, senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menjaga komunikasi dengan sesama masyaeakat dan diaspora Indonesia di Iran.
Kelima, menjaga komunikasi dan informasikan perkembangan situasi, keadaan, dan keberadaan anda untuk memudahkab penanganan lebih lanjut.
Keenam, jika WNI membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor hotline aktif 24 jam di 09129632269, 09378132531, 09210368694, atau Kantor KBRI Tehran 021-88715558 dan Wisma Indonesia 021-22937305.
Sosok Qassem Soleimani
Seperti diberitakan sebelumnya, Qassem Soleimani tewas di terminal keberangkatan Bandara Internasional Baghdad, Irak, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.
Serangan rudal dari drone militer AS menewaskannya, bersama dua tokoh Popular Mobilization Unit (PMU) Irak.
Pentagon merilis pernyataan, serangan militer itu operasi yang dijalankan atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Qassem Soleimani dinilai AS bertanggungjawab atas serangan yang mengancam kepentingan AS di Timur Tengah.
Siapakah Qassem Soleimani, jenderal cemerlang bermata tajam ini?
Qassem Soleimani atau biasa juga ditulis Qasem atau Ghasem Soleimani lahir di Desa Qanat-e Malek, Provinsi Kerman, Iran.
Dikutip dari Wikipedia.com, Soleimani lahir pada 11 Maret 1957. Sejak 1998 ia memimpin pasukan Al Quds, unit militer khusus di tubuh Pasukan Pengawal Revolusi Iran yang beroperasi di luar negeri.
Pasukan Al Quds memiliki tugas menjalankan operasi-operasi bantuan militer maupun politik di luar wilayah Iran, demi kepetingan negara tersebut.
Qassem merupakan veteran perang Irak-Iran. Sebagai kepala pasukan ekstrateritorial, Qassem memiliki hubungan sangat dekat dengan milisi Hezbollah di Lebanon.
Begitu juga dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Secara politik, Qassem juga memiliki hubungan sangat baik dengan kelompok Kurdi Irak dan Suriah serta kaum Shiah di kedua negara tersebut.
Saat kelompok Kurdi memberontak Saddam Hussein pada tahun 90an, Qassem membantu menyalurkan senjata dan logistik untuk mereka.
Ketika Suriah terjatuh dalam perang saudara, pemberontakan dan meluasnya sepakterjang kelompok ISIS, Iran mengirimkan Qassem Soleimani.
Ia bahu membahu bersama pasukan Bashar Assad, memerangi ISIS dan kelompok-kelompok bersenjata dukungan Saudi, Emirat, Turki, dan negara barat.
Di Irak, kelompok PMU dengan dukungan Qassem bersama pasukan Irak, sukses mengalahkan ISIS yang menguasai Mosul dan sekitarnya bertahun-tahun.
• Pengendara Waspada Longsor, Di Lintas Blangkejeren-Blangpidie
• BREAKING NEWS - Ditemukan Sejumlah Titik Medan Magnet di Aceh Besar, Ini Lokasinya
• Lantik Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, TGB Perkuat Pesan Wasatiyyah dalam Berdakwah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bendera Merah Berkibar di Kota Suci Iran, Isyarat Bakal Perang Terbuka dengan Amerika?