Militer Pakistan menolak "propaganda" media sosial bahwa Pakistan akan mendukung Washington melawan Teheran.
SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD, PAKISTAN - Pakistan menegaskan tidak akan memihak dalam perselisihan antara Amerika Serikat dengan Iran.
Islamabad tidak mengizinkan wilayahnya digunakan untuk melawan siapa pun, mengganggu perdamaian regional, kata juru bicara militer Pakistan pada hari Minggu (5/1/2020).
Pernyataan itu merujuk pada perselisihan yang sedang berlangsung antara AS dan Iran, media lokal melaporkan.
Penegasan militer Pakistan itu disampaikan dua hari setelah Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara dengan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa melalui telepon.
“Dalam skenario ini, Perdana Menteri (Imran Khan) dan panglima militer telah mengambil sikap yang sangat jelas bahwa Pakistan tidak akan membiarkan tanahnya digunakan untuk melawan siapa pun dan memainkan peran kuatnya untuk perdamaian regional,” kata jurubicara militer Jenderal Asif Ghafoor, kepada penyiar lokal ARY News.
Mengacu pada pembunuhan senior senior Iran Qasem Soleimani dalam serangan udara AS di Irak, Ghafoor mengatakan skenario regional telah berubah dan bahwa negaranya tidak akan berkompromi pada keamanan nasionalnya.
• Bendera Merah Berkibar di Kota Suci Iran, Isyarat Bakal Perang dengan Amerika? KBRI Ingatkan WNI
• Presiden AS Ancam Teheran, Akan Serang 52 Target Bila Iran Membalas
Dia menolak "propaganda" media sosial bahwa Pakistan akan mendukung Washington melawan Teheran.
"Kami membayar pengorbanan besar untuk pemulihan perdamaian di negara kami dan kami tidak akan menjadi bagian dari proses apa pun yang mengganggu perdamaian di kawasan itu," Ghafoor menegaskan.
Pakistan akan menentang tindakan apa pun yang merusak proses perdamaian rekonsiliasi yang sedang berlangsung di Afghanistan saat kawasan itu membuat kemajuan menuju perdamaian, tambahnya.
Soleimani, kepala pasukan Quds elit Pengawal Revolusi Iran, tewas dalam serangan udara drone AS di Irak pada hari Jumat.
Kematiannya menandai peningkatan dramatis dalam ketegangan antara AS dan Iran, yang sering berada di puncaknya sejak Trump memilih pada tahun 2018 untuk menarik Washington secara sepihak dari pakta nuklir 2015 yang kekuatan dunia yang diserang oleh Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang memberi Soleimani kehormatan tertinggi negara itu tahun lalu, bersumpah "pembalasan hebat" dalam menanggapi pembunuhannya.
Pentagon menuduh Soleimani merencanakan serangan kedutaan dan berencana untuk melakukan serangan tambahan terhadap diplomat AS dan anggota layanan di Irak dan wilayah tersebut.
• 5 Senjata Iran Harus Ditakuti Amerika Jika Perang, Ada Kapal Selam Penembak Torpedo & Rudal Balistik
• Indonesia dan China Semakin Memanas, TNI Siagakan 600 Prajurit dan 5 Kapal Perang di Perairan Natuna
• BREAKING NEWS - Wartawan di Aceh Barat Diancam Tembak oleh Rekanan, Begini Kronologisnya
Inggris Desak Iran Ambil "Rute Diplomatik"