Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Transportasi darat lintasan tengah Aceh menghubungkan Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)-Terangun, Kebupaten Gayo Lues (Galus), kembali lancar.
Arus lalulintas yang menghubungkan dua kabupaten itu sempat lumpuh sekitar tiga hari.
Hal ini setelah tanah longsor menimbun badan jalan di tiga titik lokasi antara Km 11 sampai Km 15 dalam peristiwa hujan lebat disertai badai pada Kamis (9/1/2020) sore.
• Serambi FM dan Teknos Genius Aceh Adakan Simulasi Try Out CPNS
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (Kalak BPBK) Abdya, Amiruddin SPd dihubungi Serambinews.com, Minggu (12/1/2020) menjelaskan, arus lalulintas Abdya-Galus kembali lancar sejak Sabtu sore.
Dua dari tiga titik longsor yang menimbun badan jalan dibersihkan alat berat pelaksana proyek jalan Babahrot-Terangun.
“Alat berat berat proyek turun membersihkan material tanah longsor dan batang kayu yang menutup badan jalan di sekitar Km 15 setelah kita melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Aceh,” kata Amiruddin.
• 6 Alasan Perut Buncit Sulit Hilang Meski Sudah Olahraga Mati-matian, Begadang Juga Termasuk
Sedangkan satu titik longsor di Km 11 (kawasan Pintoe Angen) tak bisa dijangkau alat berat pelaksana proyek lantaran tidak ada truk trado.
Lalu, BPBK Abdya mengerahkan alat berat jenis beko loder untuk membersihkan material longsor di lokasi.
Kegiatan pembersihan tanah longsor dan pohon-pohon tumbang di atas badan jalan di Km 11 dilaksanakan Sabtu (11/1/2020).
“Meterial longsor dan pohon-pohon kayu yang menutup badan jalan Ie Mirah-Terangun di KM 11 berhasil dibersihkan sehingga arus lalulintas kembali lancar,” kata Kepala BPBK Abdya.
• Kapal China Masih Masuk Natuna, Jepang Turun Tangan, Hibah Kapal Pengawas Perikanan untuk Indonesia
Arus lalulintas antarakabupaten melalui jalur tengah Aceh itu sempat lumpuh sekitar tiga hari setelah badan Abdya-Galus ditimbun tanah longsor di tiga titik antara Km 11 sampai Km 15.
Tanah longsor terjadi dalam peristiwa hujan lebat disertai badai melanda kawasan Kabupaten Abdya, Kamis sore.
Aman Ros, warga asal Galus yang kini menetap di Blangpidie, Abdya kepada Serambinews.com mengakui kalau arus transportasi Ie Mirah-Terangun sudah puylih kembali sejak Sabtu (11/1/2020) sore.
Kendaraan mini bus yang difungsikan sebagai angkutan umum sudah beroperasi kembali.
Seperti kendaraan bermotor jenis Toyota Kijang, Toyota Avanza, dan Suzuki AVP minibus setiap hari melayani angkutan penumpang dan barang lintasan tengah Aceh, dari Blangpidie-Terangun- Blangkejeren.
Lintasan Ie Mirah, Babahrot, Abdya menuju Terangun, Galus sepanjang 120 km, sebagian masih dalam kondisi susah dilalui, terutama lintasan yang masuk kawasan Kabupaten Abdya.
• Suaminya Direbut Sahabat hingga Nikah Diam-diam, Wanita Ini Putuskan Mengalah dan Siap Bercerai
Sebab, masih terdapat tanjangan tinggi di Km 20 (sebelum Gunung Singgah Mata dan Km 28 yang dikenal dengan tanjakan Jembatan 2.
“Sangat parah di tanjakan Jembatan 2. Sopir dari arah Abdya menuju Galus perlu keahlian khusus melintasi titik lokasi tersebut,” katanya.
Menurut Aman Ros, jika kendaraan kosong melintasi tanjakan Jembatan 2, maka perlu dimuat batu yang sudah tersedia di lokasi sebagai pemberat kendaraan. Jika tidak, kendaraan sulit naik tanjakan.
Kondisi badan jalan yang masih sulit di tempuh sehingga pemilik kendaraan butuh biaya besar untuk perawatan.
Soalnya, kata Aman Ros, setiap kali jalan, ada saja komponen yang rusak sehingga kendaraan harus selalu masuk bengkel.
Kondisi badan jalan yang masih rusak dan rawan longsor itu masuk kawasan Kabupaten Abdya.
• Kisah Kapten Hirath Al Sudani, Mata-mata Irak di Tubuh ISIS yang Gagalkan 30 Bom Mobil
Sedangkan badan jalan masuk kawasan Kabupaten Galus sudah lumayan mudah dilintasi lantaran sudah ditingkatkan dengan aspal.
Sekadar diketahui bahwa jarak Babahrot, Abdya-Terangun-Blang Keujeren, Galus sekitar 160 km.
Masyarakat mengharapkan Pemerintah Aceh agar benar-benar serius meningkatkan Jalan Abdya-Galus , terutama lintasan masuk kawasan Abdya, sejak dari Km 1 sampai Km 31.
“Bila jalur tengah Aceh ini mulus dan lancar, tentu akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Apalagi, jalur tengah tersebut juga menjadi rute transportasi darat sejumlah putra-putri asal Galus yang menempuh pendidikan tinggi di Abdya dan Aceh Barat,” paparnya.(*)
• Satu Pengedar Narkoba di Peureulak Ditangkap, Satu Lagi Kabur Saat Diperiksa