Nicholas Saputra Puji Warga Gampong Pameu di Aceh Tengah

Penulis: Yocerizal
Editor: Yocerizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nicholas Saputra melalui akun Instagrannya, memuji warga Pameu di Kecamatan Rusip, Aceh Tengah, yang memiliki cara sendiri untuk hidup berdampingan dengan hutan yang merupakan habitat gajah sumatera.

Nicholas Saputra Puji Warga Gampong Pameu di Aceh Tengah

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM. BANDA ACEH - Aktor Nicholas Saputra melalui akun Instagramnya (IG) memuji warga Desa Pameu, di Kecamatan Rusip, Aceh Tengah.

Pemilik nama lengkap Nicholas Schubring Saputra ini mengatakan bahwa warga Pameu memiliki cara sendiri untuk hidup berdampingan dengan hutan yang merupakan habitat gajah sumatera.

Hal itu disampaikan Nicholas pada bagian keterangan foto gajah sumatera yang ia posting di IG-nya, Sabtu (19/1/2020). Foto tersebut hanya memperlihatkan bagian mata gajah.

Ia mengatakan mulai jatuh cinta kepada gajah sejak melihat mata gajah dari jarak dekat.

“Saya selalu ingat pertama kali melihat dari dekat mata seekor gajah. Ini yang membuat saya akhirnya jatuh cinta kepada ciptaan Tuhan yang sangat istimewa ini,” tulis aktor yang terkenal setelah membintangi film ‘Ada Apa Dengan Cinta? (AADC)’ ini.

Sayangnya, lanjut dia, populasi gajah sumatera di alam liar terus menurun akibat perburuan dan hilangnya habitat mereka.

Konflik Satwa-Manusia di Bener Meriah, Gajah Liar Masuk Sekolah jadi Tontonan Murid SD

Anak Gajah Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Langkah yang Dilakukan BKSDA

Teror Gajah Kembali Terjadi di Pasie Raya, Warga tidak Berani ke Kebun

“Belum lagi seringnya terjadi konflik antara manusia dan gajah yang biasanya berakhir dengan gajah mati diracun atau ditembak,” tulis aktor berdarah Jawa-Jerman ini.

Pada bagian ini lah Nicholas memuji warga Gampong Pameu yang menurutnya memiliki cara tersendiri dalam menjaga hutan.

“Namun di Desa Pameu, di pedalaman Aceh, masyarakat di sana memiliki cara tersendiri untuk hidup berdampingan dengan hutan yang merupakan habitat gajah sumatera,” tulis Nicholas.

Itu bukan kali pertama ia memposting soal gajah di Aceh. Masih di akun IG-nya, pada 2 Desember 2019 lalu, Nicholas juga memposting foto gajah di Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet yang berada Pante Purba, Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.

Pada bagian keterangan di bawahnya, pria kelahiran Jakarta, 24 Februari 1984 ini menulis bahwa dalam beberapa hari ke depan akan mengambil alih akun Instagram @leuser.foundation selama berkeliling Aceh.

“Kali ini saya berada di CRU Sampoiniet untuk kedua kalinya. Pertama kali ke sini tahun 2009. Banyak perubahan yang baik dari segi insfrastruktur, dukungan masyarakat dan kesejahteraan mahout (pawang gajah) dan gajah,” tulis Nicholas.

Ini Kalajengking Tertua Berusia 430 Juta Tahun yang Pernah Ditemukan

VIDEO - Pengusaha Inggris Ke Aceh Utara Mengecek Yacht yang Hilang

Polisi Tangkap 8 Remaja yang Perkosa Siswi SD, Korban Diberi Lem Cap Kambing Agar Mabuk

Nicholas Saputra memang sejak beberapa tahun lalu aktif berkampanye tentang penyelamatan gajah. Namun sejak kapan sebenarnya Nicholas mulai tertarik melakukan hal ini?

Nicholas sebagaimana pernah diberitakan okezone.com, pertama kali melihat kehidupan gajah saat pergi ke Unit Tanggap Konservasi (RCU) Tangkahan di Sumatera Utara satu dekade lalu.

Saat melihat gajah di kawasan konservasi itu, rupanya ia melihat banyak permasalahan yang harus dihadapi antara manusia, gajah dan lingkungan.

“10 tahun lalu saya ke Tangkahan. Sejak saat itu saya suka sama gajah dan coba memahami apa yang dialami lingkungan kita saat itu,” tutur Nicholas dalam peluncuran film dokumenter Save Our Forest Giants di Kantor Kedubes Prancis, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu 19 Juni 2016.

Dengan melihat permasalahan yang dihadapi, seperti gajah diracun karena merusak perkebunan dan perburuan gading gajah, Nicholas mengajak masyarakat untuk lebih sadar bahwa gajah adalah hewan langka yang harus dilindungi.

Hal ini yang menjadi latar belakang dirinya ikut mengampanyekan perlindungan gajah bersama Uni Eropa.

Pengalaman paling berkesan bagi dirinya dengan gajah adalah saat melihat mata gajah secara langsung. Hal tersebut memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi seorang Nicholas Saputra.

“Untuk melihat, berinteraksi, lebih tahu. Merasa lebih dekat saat melihat mata gajah, kalau melihat langsung ada rasa yang luar biasa. Apalagi gajah dianggap sangat spesial. Gajah binatang paling dihormati (di Tangkahan),” tutupnya.(*)

Berita Terkini