2 Aktivis Papua Pakai Koteka Alias Penutup Kelamin saat Sidang di Pengadilan, Hakim Tegur Terdakwa

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enam aktivis Papua jalani persidangan di PN Jakpus, Senin (6/1/2020).(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)

Ini tidak mudah.

 Suku Dani di Lembah Baliem saat itu kadang-kadang mengenakan celana, tetapi tetap mempertahankan koteka.

Pemerintah RI sejak 1960-an pun berupaya mengurangi pemakaian koteka.

Melalui para gubernur, sejak Frans Kaisiepo pada 1964, kampanye antikoteka digelar.

Pada 1971, dikenal istilah "operasi koteka" dengan membagi-bagikan pakaian kepada penduduk.

Akan tetapi karena tidak ada sabun, pakaian itu akhirnya tak pernah dicuci.

Pada akhirnya warga Papua malah terserang penyakit kulit. (Kompas.com/Serambinews.com)

Perusahaan Sosial Asal Inggris Temui Wali Kota Langsa, Jajaki Persoalan Pengolahaan Sampah

Mohamad Khairuddin Bocah 11 Tahun Disandera Abu Sayyaf, Keluarga: Dia Ikut Pamannya Cari Ikan

Petugas Gaul Tangkap Tiga Ekor Ular di Tamiang, Dua Kobra Satu Sanca Menyelinap di Doorsmeer

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Ditegur Hakim, 2 Aktivis Papua Tetap Pakai Koteka di PN Jakpus", .

Penulis : Cynthia Lova

 

Berita Terkini