Ini tidak mudah.
Suku Dani di Lembah Baliem saat itu kadang-kadang mengenakan celana, tetapi tetap mempertahankan koteka.
Pemerintah RI sejak 1960-an pun berupaya mengurangi pemakaian koteka.
Melalui para gubernur, sejak Frans Kaisiepo pada 1964, kampanye antikoteka digelar.
Pada 1971, dikenal istilah "operasi koteka" dengan membagi-bagikan pakaian kepada penduduk.
Akan tetapi karena tidak ada sabun, pakaian itu akhirnya tak pernah dicuci.
Pada akhirnya warga Papua malah terserang penyakit kulit. (Kompas.com/Serambinews.com)
• Perusahaan Sosial Asal Inggris Temui Wali Kota Langsa, Jajaki Persoalan Pengolahaan Sampah
• Mohamad Khairuddin Bocah 11 Tahun Disandera Abu Sayyaf, Keluarga: Dia Ikut Pamannya Cari Ikan
• Petugas Gaul Tangkap Tiga Ekor Ular di Tamiang, Dua Kobra Satu Sanca Menyelinap di Doorsmeer
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Ditegur Hakim, 2 Aktivis Papua Tetap Pakai Koteka di PN Jakpus", .
Penulis : Cynthia Lova