Selain Corona, Ini 10 Virus Paling Mematikan di Dunia, Pernah Mewabah di Indonesia Tahun 2000-an

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona (Stocktrek Images/Getty Images)

SERAMBINEWS.COM - Virus mematikan bernama Novel Coronavirus atau biasa disebut sebagai virus Corona sedang menghantui penduduk muka bumi.

Virus corona pertama kali dikonfirmasi ditemukan di Wuhan, China.

Virus corona atau corona virus baru n-CoV 2019 merupakan virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab flu hingga MERS dan SARS dan virus ini bisa menyebabkan kematian.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, gejala yang muncul saat orang terinfeksi virus corona atau 2019-nCoV mirip dengan yang disebabkan oleh SARS.

Meskipun beberapa gejala mirip dengan SARS, ada beberapa perbedaan penting, seperti tidak adanya gejala saluran pernapasan atas (pilek, bersin, dan sakit tenggorokan), serta gejala usus (diare), yang mempengaruhi 20-25 persen dari pasien SARS.

Hingga Selasa (28/1/2020), pemerintah China mengumumkan sudah ada 106 korban jiwa dan 4.515 lainnya positif terkena virus corona.

Hal ini tentu membuat orang ketakutan dan waspada akan virus ini.

Tapi selain virus Corona, masih ada banyak virus yang tak kalah mematikannya di dunia.

Berikut ini 10 virus paling mematikan di dunia.

10. Virus Demam Berdarah

 

()

Infografik: Fase Demam Berdarah (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Demam berdarah adalah penyakit yang selalu masuk 10 penyakit berbahaya di dunia, terutama di daerah tropis.

Ditularkan oleh nyamuk, demam berdarah bisa terjadi pada 50 sampai 100 juta orang dalam setahun.

Bahkan ada dua miliar orang yang tinggal di negara tropis terancam demam berdarah.

Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk.

Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.

Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk perantara.

Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut.

Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk, dan tidak dari orang ke orang.

9. Kyasanur Forest Virus (KFD)

()

Siklus ekologi virus KFD (cdc.gov)

 

Virus KFD adalah virus yang ditemukan di hutan pantai barat daya India pada tahun 1955.

Virus ini ditularkan oleh kutu dan menurut para ilmuwan, mereka sulit menemukan siapa yang menyebarkannya.

Tapi mereka mengasumsikan hewan-hewan seperti tikus, burung, dan babi menjadi kandidat paling besar penyebar virus ini.

Jika terinfeksi virus ini, penderita akan mengalami demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot bahkan menyebabkan pendarahan.

8. Virus Machupo

Virus mematikan ke delapan terkait dengan demam hemoragik di Bolovia.

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia atau ke binatang.

Nama lainnya adalah typhus black. Penderita yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi dan disertai pendarahan berat.

Misalnya perdarahan berupa bintik-bintik merah di kulit, perdarahan gusi, atau mimisan.

Selain demam berdarah, gejala lainnya yaitu sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hingga kejang.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit demam berdarah Bolivia bisa menyebabkan kematian.

7. Virus demam Crimean-Congo

()

Ilustrasi: grafis ini menunjukkan siklus hidup virus demam berdarah Krimea-Kongo. (cdc.gov)

Virus Crimea terindentifikasi pertama kali pada 1944 di Crimea, wilayah Ukraina yang baru-baru ini memilih bergabung dengan Rusia.

Namun, pada tahun 1969 virus ini kembali ditemukan di Kongo sehingga diperoleh nama Crimean-Congo Hemorrhagic Fever (CCHF).

Mirip dengan virus Ebola dan virus Marburg yang merajalela di Afrika, virus demam Crimean-Congo ini ditularkan oleh kutu.

Setelah hari pertama terinfeksi, penderita akan mengalami pendarahan di beberapa bagian tubuh seperti wajah, mulut, dan faring (bagian dari kedua pencernaan dan sistem pernapasan).

Selain di Afrika, virus ini menyebar di Baklan, Timur Tengah, dan Asia.

Sebanyak 10-40 % penderita meninggal akibat virus ini.

Virus yang satu ini ditularkan oleh kutu dan peradangannya mirip dengan Marburg dan Ebola.

Baik bagi hewan maupun manusia, belum ada vaksin untuk virus ini.

Pasien penderita virus Crimea akan diberikan penanganan intensif yang meliputi transfusi darah, pemberian antibiotik, hingga suntikan pada pembuluh darah atau intravena.

6. Virus Junin

Virus Junin terkait dengan deman berdarah di Argentina. Namanya Junin diambil dari kota Junin, tempat pertama kasus ini dilaporkan sekitar tahun 1958.

Orang yang terinfeksi virus ini akan menderita peradangan jaringan, sepsis (di mana tubuh bereaksi hebat terhadap bakteria), dan pendarahan kulit.

Pada tahap awal infeksi, akan sangat sulit mengidentifikasi bahwa seseorang terserang virus Junin.

Angka kematian penderita yang disebabkan virus ini mencapai 30%.

Vaksin virus Junin dikenal dengan nama Candid #1, dan terbukti aman untuk primata.

Kemudian, setelah dilakukan tes pada manusia dan berhasil, vaksin ini juga disuntikkan pada lebih dari 6500 petani di Argentina ketika terjadi endemik virus Junin.

Hasilnya, vaksin ini punya tingkat keberhasilan hingga 84%.

5. Virus Lassa

()

Virus Lassa (WHO.int)

Orang yang pertama terinfeksi virus ini adalah seorang perawat di Nigeria.

Virus ini ditularkan oleh hewan pengerat. Paling sering terjadi di beberapa wilayah benua Afrika seperti Afrika Barat.

Beberapa spesies hewan pengerat adalah tikus, tupai, marmot, hamster, dan babi.

Para ilmuan berasumi 15 persen dari hewan pengerat di Afrika Barat membawa virus ini.

4. Virus Flu Burung

()

Cara mencegah Flu Burung (http://www.savepmi-taiwan.org/)

Nama virus H5N1 ini booming pada awal tahun 2000-an.

Dilaporkan sekitar 70% kematian disebabkan dari virus yang berawal dari unggas ini.

Setiap orang bisa terinfeksi jika melakukan kontak langsung dengan unggas dan sebagian besar kasus muncul di Asia.

Di Indonesia sendiri, virus paling banyak berasal dari ayam.

Virus flu burung merupakan virus influenza yang sebenarnya menyerang unggas, baik itu unggas liar maupun unggas peternakan (ayam, bebek, angsa, atau burung).

Infeksi virus flu burung terhadap manusia pertama kali dilaporkan pada tahun 1997 dengan jenis virus H5N1.

Jenis lain yang juga dapat menginfeksi manusia adalah virus influenza H7N9, yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2013.

Beberapa jenis virus flu burung lainnya yang dapat menyerang manusia, antara lain H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.

3. Virus Hanta

()

Virus Hanta (tissorindonesia.com)

Nama virus ini jarang terdengar, tapi virus ini menempati posisi tiga sebagai virus paling mematikan di dunia.

Tentara Amerika Serikat diperkirakan menjadi orang pertama yang terinfeksi.

Ia terinfeksi selama perang di Korea pada tahun 1950. Virus ini terdapat pada hewan-hewan pengerat dan kotorannya.

Gejalanya seperti penyakit paru-paru, demam, dan gagal ginjal.

Virus Hanta kurang infeksius, kecuali di dalam lingkungan tertentu.

Lamanya waktu virus ini dapat bertahan di lingkungan, setelah keluar dari tubuh tikus tidaklah diketahui secara pasti.

Tetapi percobaan laboratorium menunjukkan bahwa, daya infektifitasnya tidak dijumpai setelah dua hari pengeringan.

Genus hanta virus terdiri dari 22 spesies virus, dapat menyebabkan hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) dan hanta virus pulmonary syndrome (HPS).

2. Virus Ebola

Virus Ebola menempati posisi kedua sebagai virus paling mematikan di dunia.

Sudah lima negara yang sudah masuk sebagai negara wabah yaitu Zaire, Sudan, Tai Forest, Bundibugyo, dan Reston.

Angka kematian virus ini mencapai 90%.

Sampai saat ini beberapa negara di Afrika seperti Guinea, Sierra Leone, dan Liberia masih mengalami ketegangan karena ada potensi masuk kategori negara wabah dan dilarang masuk oleh beberapa WHO.

Hingga saat ini, belum ditemukan kasus Ebola di Indonesia.

Namun, sikap waspada dan langkah pencegahan terhadap penyakit yang mewabah di benua Afrika ini tetap perlu dilakukan.

Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat setiap hari

1. Virus Marburg

()

Virus Maburg (The University of Texas Medical Branch at Galveston)

Dan virus paling berbahaya dan mematikan di dunia adalah virus Marburg.

Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1967 di kota Marburg dan Frankfrut.

Para pekerja industri adalah yang paling banyak terkena virus ini. Ada sekitar 31 orang dan tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

Virus ini mirip virus deman berdarah, tapi gejalanya mirip virus Ebola.

Penderita yang terinfeksi akan mengalami kejang-kejang dan pendarahan di selaput lendir, kulit, dan organ. Tingkat kematiannya mencapai 90%.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Selain Corona, Berikut 10 Virus Paling Mematikan di Dunia: Pernah Booming di Indonesia Tahun 2000-an

Berita Terkini