Tom Yam Terenak
Rupanya tom yam yang paling enak dan asli itu berasal dari Yala. Yala adalah salah satu dari lima provinsi berpenduduk muslim dan etnis Melayunya mayoritas, selain Songkla, Pattani, Naratiwat, dan Satun.
"Lima provinsi ini pernah mengajukan agar hari libur dilaksanakan Jumat dan Sabtu, namun Pemerintah Thailand belum mengabulkannya. Namun, istimewanya di lima provinsi ini diberikan cuti untuk Idul adha dan Idulfitri, dan hari-hari besar agama lainnya," ujar Usman. Akan tetapi, cuti hari raya tidak diperkenankan untuk provinsi lain. Penduduk Yala tidak seluruhnya muslim, banyak juga yang Buddha, Kristen, Hindu, dan lainnya.
"Etnis Melayu tinggal dalam Kota Yala bersama etnis Cina, sedangkan Siam berada di pinggiran Yala," terang Muhammad Saleh, pemilik Warung Melayu.
Di Yala umumnya tidak sulit untuk membedakan makanan halal dan nonhalal. Cukup dengan melihat wanita yang berjualan dan hiasan dinding di setiap kedai yang memberikan kesan halal atau tidak. Kalau wanitanya berjilbab, berarti makanan dan minuman di kedai itu semuanya halal.
Melayu Day
Sejak 7 hingga 9 Februari 2020 Yala menyelanggarkan Melayu Day Ketujuh Tahun 2020 atau tahun 2563 hitungan Buddha.
Festival ini khusus menampilkan tarian etnis Melayu dari wilayah Nusantara lama, mulai dari Indonesia, Malaysia hingga Thailand.
Tarian yang ditampilkan bukan hanya tradisi, tetapi juga kreasi baru. Sukabumi, Waringin, Jakarta, Medan, dan Aceh mengirimkan tim tarinya ke Festival Melayu ini.
Begitulah Yala, provinsi yang dipimpin oleh gubernur yang muslim, ditunjuk oleh pemerintah pusat menjadi pemimpin di Yala, namun memiliki visi Melayu yang kuat.
"Saya tidak tahu siapa nama kepala daerah di Yala karena mereka ganti ganti-ganti terus dan ditunjuk oleh pemerintah pusat," ujar salah satu masyarakat Yala yang saya tanyai.
Melayu Day bukan hanya dilaksanakan untuk tari, tapi juga ada pameran kerajinan dan perlombaan untuk anak-anak sekolah.
• Senator Aceh Minta Kemenlu Dampingi 32 Nelayan Aceh di Thailand
Salah satu acara adalah lomba bercerita solo di mana seorang siswa harus bercerita dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Melayu, Inggris, dan Thailand.
Kelihatan bahwa sejak kecil anak-anak Yala dididik punya semangat nasionalisme Thailand, tapi berbudaya global dan lokal.
Melayu Day dilaksanakan di Chang Peuh , Lapangan Gajah Putih, sebagai upaya melestarikan budaya Melayu. Peuh adalah supak, bukan putih sebagai warna putih di mobil.