"Jadi, jika ada risikonya pun, tidak datang dari udara yang ada. Itu berasal dari orang lain," kata Powell.
Powell melanjutkan, virus dan mikroba suka berada di permukaan yang hidup, seperti manusia.
Berjabat tangan dengan seseorang akan jauh lebih berisiko daripada permukaan kering yang tidak memiliki bahan biologis.
"Jadi, pembersihan secara ekstra (setelah bersentuhan) adalah prosedur yang tepat," imbuhnya.
Untuk memastikan diri agar tidak terinfeksi, Powell menyarankan untuk menjaga kebersihan tangan.
Bertentangan dengan apa yang dipikirkan orang, tangan adalah cara penyebaran virus Corona yang paling efisien.
Oleh karena itu, cuci tangan, atau menjaga kebersihan tangan sangat dianjurkan.
Selain itu, Powell juga melarang untuk menyentuh wajah secara langsung.
"Jika Anda batuk atau bersin, tutupi wajah Anda dengan kain. Selain itu, tisu juga harus dibuang dengan hati-hati, kemudian bersihkan tangan sesudahnya," jelas Powell.
Mencuci tangan dan mengeringkannya adalah prosedur terbaik.
Jika sulit untuk menemukan air, menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol dapat menjadi alternatif terbaik lainnya.
Ketika menanggapi larangan penerbangan ke dan dari China pascavirus Corona menyebar, Powell justru menyanyangkan hal itu.
Dia memang mengakui bahwa infeksi dapat cepat menyebar dengan bepergian, salah satunya melalui penerbangan.
Namun, pada saat yang sama, penerbangan menjadi hal yang sangat penting untuk menangani wabah seperti virus Corona.
"Inilah mengapa kamu berkolaborasi dengan World Health Organization (WHO) dan IATA selama beberapa tahun ini. Jika negara-negara menutup (penerbangan) selama wabah menyerang, seperti ketika Afrika Barat terjangkit Ebola, itu dapat membuat segalanya menjadi lebih buruk," jelas Powell.