Informasi lain diterima Serambinews.com menyebutkan, tanggul pengaman tebing sungai Krueng Baru itu, dibangun melalui DAK/APBK Abdya tahun 2015 lalu, dengan besaran anggaran sekitar Rp 3,6 milyar.
Kepala BPBK Abdya, Amiruddin SPd saat dikonfirmasi Serambinews.com, mengatakan proyek pengaman tebing itu rusak akibat sudah dimakan usia.
"Proyek itu kan dibangun 2015 silam, awal saya menjadbat kepala BPBK. Kalau sekarang ada yang rusak, ya wajarlah, usianya sudah lima tahun, apalagi di kawasan itu sungainya sangat ganas," ujar kepala BPBK Abdya, Amiruddin SPd.
Bahkan, kata Amir, proyek pengaman tebing itu paling lama usianya hanya tiga hingga empat tahun, setelah empat tahun itu mulai rusak, hancur dan berantakan.
"Di Pantai Jilbab, tidak sampai setahun, karena kawasannya yang rawan. Jadi, kalau rusak seperti itu, bagi saya sudah wajar, sudah dimakan usia," ungkapnya.
Meski begitu, Amir berjanji akan berupaya mencari anggaran untuk membangun tanggul di kawasan tersebut, sehingga permukiman penduduk di kawasan itu bebas banjir dan tidak amblas dihantam sungai Krueng Baru.
"Insya Allah, kalau ada anggaran ya kita bangun kembali, sehingga masyarakat tidak perlu was-was saat hujan deras tiba. Tapi ya bersabar," pungkasnya.(*)