SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) Aceh dan Prodi Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L Fakultas Kedokteran Unsyiah melaksanakan kegiatan workshop Basic Medical Photografi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada, Sabtu (29/2/2020) di Aula Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Acara ini merupakan pertama yang di selenggarakan di Aceh, bahkan yang pertama di luar pulau Jawa.
Workshop yang dipadukan antara teori dan praktik lapangan ini diharapkan mampu menghasilkan fotografer handal dalam memotret tindakan praoperasi, selama operasi, pascaoperasi bahkan dokumentasi forensik.
Peserta diharapkan membawa kamera DSLR atau kamera Mirrorless saat melakukan praktik lapangan.
• Ayah Mertua Datang Diantar Ambulans, Pernikahan Pasangan Ini Banjir Air Mata
Selain diajarkan teknik fotografi dasar, peserta juga dibekali dengan cara memotret dengan menggunakan Smartphone serta pencahayaan.
Kegiatan ini melibatkan fotografer profesional lulusan Brook Institute of Photography California, Amerika Serikat, dokter Dianti Andajani sebagai pemateri dan instruktur.
Pengalaman memotret seputar kesehatan membuat dokter Dianti mendalami ilmu fotografi medis hingga ke Amerika Serikat.
Kegiatan ini mengundang dokter spesialis, residen (peserta didik calon dokter spesialis), dokter umum, perawat dan mahasiswa fakultas kedokteran Unsyiah.
Juga sejumlah pegawai rumah sakit yang memiliki tupoksi sebagai fotografer di Rumah Sakit tempat mereka bekerja untuk mengikuti simposium & workshop basic medical photography ini.
• Kim Jong Un Ancam Pejabatnya Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara: Ada Konsekuensi Serius
Banyak rumah sakit yang mengirimkan peserta diantaranya RSUDZA, RS Kesdam, RS Bhayangkara, RSU Cut Meutia Lhokseumawe, RSUD Chik DiTiro Sigli, RSU Fatihah Nagan Raya.
Acara ini diikuti oleh 130 peserta, yang terdiri dari 29 dokter spesialis, 47 dokter residen, 24 dokter umum, 30 dokter muda, mahasiswa dan perawat.
Sebagian besar peserta berasal dari Aceh, namun juga ada yang berasal dari Medan dan Surabaya.
Ketua penyelenggara kegiatan Workshop Basic Medical Photography, dr. Fadhlia, M.Ked.(ORL-HNS), Sp.THT-KL,(K) FICS menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan fotografi bagi kalangan dokter, paramedis dan pihak terkait dalam mendukung profesi mereka.
“Kita berharap, peserta seperti dokter spesialis, dokter residen, dokter umum dan mahasiswa kedokteran mampu mengambil photo sesuai kaidah-kaidah fotografi untuk mendukung tugas mereka dalam mendokumentasikan tindakan operasi dan kebutuhan lainnya di dunia kesehatan dan kedokteran”, jelas dr Fadhlia.
• Mahathir Mohamad: Si Pecundang Jadi Perdana Menteri ke-8 Malaysia, Muhyiddin Yassin Khianati Saya
Kegiatan yang berlangsung sehari ini dibagi menjadi dua bagian penting, Simposium & Workshop.
Simposium dan workshop ini akan membahas tentang dasar pengetahuan dan teknik pemotretran clinical fotografi dunia kedokteran dengan materi pembahasannya.
Antara lain, aspek medikolegal, Dasar fotografi dan pencahayaan, Teknik memotret operasi/tindakan, Teknik memotret pasien sebelum dan sesudah tindakan.
Dr Fadhlia juga menambahkan bahwa selain mendapatkan ilmu pengetahuan, peserta yang mengikuti kegiatan ini juga akan diberikan sertifikat dengan total 16 SKP akreditasi IDI.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA), Dr.dr.Azharuddin, Sp.OT (K-Spine), FICS, dalam sambutannya sangat mendukung acara Basic Medical Photography Simposium dan Workshop.
Karena memberi manfaat terutama untuk kalangan medis dan paramedis dalam pengambilan dokumentasi yang sangat berguna untuk melihat perkembangan penyakit .
“Sebaiknya ada rangkaian acara yang berkesinambungan misalnya dengan mengadakan kompetisi fotografi medis di mulai dari kalangan internal rumah sakit, misalnya antarprogram studi yang diikuti oleh peserta didik maupun dokter spesialis”.
Dekan Fakultas Kedokteran yang diwakili oleh Wakil Dekan II, DR.dr.Safrizal Rahman, M.Kes.Sp.OT, mengatakan, sangat gembira acara ini bisa berlangsung di Aceh yang merupakan yang pertama di luar Jawa.
Dengan narasumber dan instruktur dr Dianti yang sangat kompeten dibidangnya. Bahkan satu-satunya yang ada di Indonesia.
• Hasil Liga 1 2020 - Persiraja Tahan Bhayangkara FC, Selanjutnya Bertandang ke Madura United
Sehingga semua peserta dapat belajar bagaimana cara mengambil dan menghasilkan foto yang sesuai dengan kaidah fotografi medis.
"Semoga acara ini diagendakan secara rutin bahkan skala yang lebih besar baik regional maupun nasional," harapya.
Koordinator Program Studi Ilmu Kesehatan T.H.T.K.L, dr.Benny Kurnia, Sp.T.H.T.K.L(K), FICS menambahkan kegiatan ekstra kurikuler seperti ini bisa menambah soft skill bagi dosen dan peserta didik.
"Acara semacam ini semoga bisa terus digalakkan di semua Prodi yang ada di FK Unsyiah.
Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme dosen dan peserta didik dalam menjawab kebutuhan dunia kedokteran,” ujarnya
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) Aceh, Dr dr Azwar Ridwan Sp.MK, Sp.THT.KL(K), FICS menambahkan, selain kegiatan sosial seperti pengobatan dan penyuluhan.
Perhati-KL Aceh juga aktif melakukan kegiatan- kegiatan yang mendukung peningkatan sumber daya manusia bagi anggota dan anggota muda salah satunya seperti acara Simposium & Workshop Basic Medical Photogrphy.(*)
• Kapil Mishra, Sosok yang Diduga Provokator Penyerangan Terhadap Umat Islam di India, Ini Profilnya