Setiba di kebun sekitar pukul 13.00 WIB, Tuyem sangat terkejut menemukan suaminya sudah tergeletak.
Saat ditemukan, kondisi korban telah meninggal dunia.
Berdasarkan sejumlah foto yang diterima Serambinews.com, saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup di alur yang berair dangkal.
Korban masih mengenakan kain sarung warna merah motif kotak-kotak dan mengenakan baju warna coklat, serta sandal biru.
Dalam posisi telungkup itu, korban juga memeluk senapan angin di lengan tangan kiri.
Dekat dengan tangan kirinya juga tampak senter kepala.
Kemudian istri korban Tuyem meminta pertolongan warga, untuk membantu evakuasi suaminya untuk dibawa ke Puskesmas Peunaron.
Proses evakuasi juga dibantu oleh TNI/Polri bersama masyarakat setempat.
Jenazah korban dievakuasi dengan cara dimasukkan ke dalam kain sarung yang dipikul menggunakan kayu, oleh masyarakat dibantu TNI Polri. (*)
• Promosi UIN Ar-Raniry tak Sebatas Dalam Negeri