Berita Aceh Timur

Seorang Petani asal Sumut Meninggal Tersetrum di Kebunnya di Serbajadi Aceh Timur

Penulis: Seni Hendri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga dibantu TNI Polri, membantu evakuasi seorang petani bernama Selamat (67) meninggal dunia karena tersetrum di ladangnya sendiri di Dusun Jamur Batang, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban tersetrum listrik di bagian kaki. Kaki korban terlilit kawat yang telah dialiri aliran listrik, untuk memagari kebunnya.

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Seorang petani bernama Selamat (67) meninggal dunia karena tersetrum di ladangnya sendiri di Dusun Jamur Batang, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban tersetrum listrik di bagian kaki.

Kaki korban terlilit kawat yang telah dialiri aliran listrik, untuk memagari kebunnya.

Pagar kawat yang dialiri listrik itu bertujuan, untuk menyelamatkan tanaman dari gangguan hama babi.

Tokoh masyarakat Gampong Bunin, Bukhari, mengatakan korban bukan penduduk asli Gampong Bunin.

Tapi dari Stabat, Sumatera Utara.

Muncul Penyakit Misterius di Afrika, Pasien Alami Mata Menguning dan Pendarahan hingga Meninggal

Namun di Bunin, korban sudah sekitar 15 tahun berkebun.

"Benar korban meninggal karena tersetrum. Saat ini, jenazahnya sudah dibawa pulang ke Stabat, Sumatera Utara, untuk dikebumikan," ungkap Bukhari.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Selasa (3/3/2020) dini hari, korban pergi ke kebun seorang diri.

Untuk mengecek tanaman jagungnya yang telah dipagari kawat berarus listrik.

Hingga pukul 11.00 WIB, korban tak kunjung pulang ke rumah.

Sehingga istri korban, Tuyem (60) curiga.

Plt Gubernur Aceh Minta Masyarakat Tetap Waspadai Penyebaran Virus Corona

Kemudian Tuyem mencari suaminya ke ke ladang yang berjarak sekitar 1 kilometer di belakang rumahnya.

Setiba di kebun sekitar pukul 13.00 WIB, Tuyem sangat terkejut menemukan suaminya sudah tergeletak.

Saat ditemukan, kondisi korban telah meninggal dunia.

Berdasarkan sejumlah foto yang diterima Serambinews.com, saat ditemukan korban dalam keadaan telungkup di alur yang berair dangkal.

Korban masih mengenakan kain sarung warna merah motif kotak-kotak dan mengenakan baju warna coklat, serta sandal biru.

Dalam posisi telungkup itu, korban juga memeluk senapan angin di lengan tangan kiri.

Dekat dengan tangan kirinya juga tampak senter kepala.

Kemudian istri korban Tuyem meminta pertolongan warga, untuk membantu evakuasi suaminya untuk dibawa ke Puskesmas Peunaron.

Proses evakuasi juga dibantu oleh TNI/Polri bersama masyarakat setempat.

Jenazah korban dievakuasi dengan cara dimasukkan ke dalam kain sarung yang dipikul menggunakan kayu, oleh masyarakat dibantu TNI Polri. (*)

Promosi UIN Ar-Raniry tak Sebatas Dalam Negeri

Berita Terkini