Melalui pesan WhatsApp kepada Serambinews.com, Dr Silahuddin menyampaikan terima kasih kepada semua tim UIN Ar-Raniry, karena telah berusaha keras mempertahankan karya mahasiswa dan wibawa kampus.
Sempat Urus HAKI
Menjawab Serambinews.com, Dr Silahuddin mengatakan, pihaknya sempat mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk mematenkan alat tersebut.
Hanya saja, belakangan Silahuddin tidak tahu lagi perkembangan pengurusan HKI karena dia sudah pindah tugas, menjadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Besar.
“Pada saat itu sudah ada yang menghubungi kami untuk memproduksi (massal), namun kami tidak berani karena belum ada izin dan regulasi,” ujarnya.
Ia berharap pihak UIN bisa melanjutkan kembali rencana mengurus HKI dan pengurusan izin serta regulasi agar alat tersebut dapat diproduksi massal.
“Karena menurut saya alat tersebut sangat berguna untuk kemaslahatan umat terlebih di era digital. Dimana suara dering HP sering sekali mengangu kekusyukan shalat,” pungkas Dr Silahuddin MAg.(*)