SERAMBINEWS.COM - Petugas gabungan TNI-Polri menembak mati empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.
Keempat anggota KKB itu tewas setelah terlibat kontak senjata dengan anggota TNI-Polri selama dua hari di Kali Bua, Distrik Tembagapura, pada Sabtu (14/3/2020) dan Minggu (15/3/2020).
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata mengatakan, jenazah empat anggota KKB itu sudah dibakar oleh anggota kelompoknya.
Kapolres mengatakan, pihaknya telah mengetahui nama-nama empat KKB itu dari media sosial milik KKB.
Mereka sudah memberikan pernyataan yang membenarkan meninggalnya empat orang tersebut dan dua orang lainnya luka-luka lengkap dengan pangkatnya.
"Bahkan, jenazah berjenis kelamin perempuan itu pangkatnya letnan kolonel," kata Era mengutip Antara, Selasa (17/3/2020).
Upaya yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri itu, kata Kapolres, murni dalam rangka penegakan hukum.
Ini karena kelompok tersebut merupakan pelaku utama yang menembaki mobil patroli Polsek Tembagapura.
"Masih ada juga kelompok lain yang terlibat. Kami tidak bisa secara langsung menguasai semua wilayah, harus secara bertahap satu demi satu.
Kalau mereka melakukan perlawanan, tentu kami akan melakukan tembakan balasan," ujarnya.
Kapolres menegaskan aparat TNI/Polri kini terus berupaya menguasai semua perkampungan sekitar Tembagapura dari keberadaan KKB.
Petugas berupaya mengembalikan kondisi di sana seperti semula sehingga masyarakat yang saat ini turun di Timika bisa kembali ke kampung mereka untuk menjalani kehidupan secara normal.
"Kasihan masyarakat, mereka sangat ketakutan dengan keberadaan KKB.
Makanya, saat itu mereka meminta bantuan kami di Polsek Tembagapura untuk dievakuasi ke Timika," kata Era.
Sejumlah perkampungan sekitar Kota Tembagapura kini sudah dikuasai oleh aparat gabungan TNI dan Polri, setelah sebelumnya lokasi itu diduduki kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Sebagian sudah kita kuasai.
Tentunya ada strategi lebih lanjut untuk segera mengamankan seluruh kampung-kampung di sekitar Tembagapura, khususnya Kampung Opitawak dan Banti.
Kami tidak akan gegabah masuk ke sana untuk meminimalisasi jatuhnya korban dari aparat kita," kata Era.
Kapolres mengatakan, kawasan sekitar Polsek Tembagapura, termasuk Kampung Utikini yang selama ini sering kali menjadi lokasi persembunyian KKB untuk melakukan teror penembakan, sepenuhnya sudah dikuasai oleh anggota TNI/Polri.
"Gunung-gunung yang ada di belakang Polsek Tembagapura itu sudah kita kuasai semuanya," ujarnya.
Penegakan hukum terhadap anggota KKB yang melakukan teror penembakan baru bisa dilakukan efektif setelah seluruh warga empat kampung sekitar Tembagapura, yaitu Kimbeli, Banti 1, Banti 2, dan Opitawak dievakuasi ke Timika lebih dari sepekan lalu.
Sebelumnya diberitakan, Kontak senjata terjadi antara aparat gabungan TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (15/3/2020).
Dalam baku tembak itu, empat anggota KKB tewas setelah terlibat kontak senjata dengan aparat selama dua hari di Kali Bua, Distrik Tembagapura, pada Sabtu (14/3/2020) dan Minggu.
Pasca- kontak senjata tersebut, kondisi di Tembagapura sudah aman dan kondusif.
Empat anggota KKB itu tewas setelah terlibat kontak senjata selama dua hari di Kali Bua, Distrik Tembagapura, pada Sabtu (14/3/2020) dan Minggu (15/3/2020).
Kejadian tersebut terjadi dalam proses penegakan hukum terhadap 5-6 KKB yang bergabung di wilayah tersebut.
"Berhasil dilumpuhkan empat orang (anggota KKB) dan sudah kami amankan senjatanya, ada tiga pucuk senpi, kemudian (senjata) yang lain panah dan sebagainya," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, di Jayapura, Senin (16/3/2020).
Dari hasil identifikasi diketahui 4 anggota KKB itu bernama Pentium Muda Waker (45), Moni Waker (30), Lani Magai (30), dan seorang perempuan Lera Magai (28).
Waterpauw belum bisa memastikan empat anggota KKB yang tewas saat terjadi kontak senjata tersebut.
Pasalnya, saat terjadi kontak senjata terdapat 5-6 KKB dari sekitaran Mimika yang bergabung di Tembagapura.
"KKB di sana bersatu, kontak senjata terjadi di sekitar Opitawak," kata Waterpauw, di Jayapura, Senin (16/3/2020).
Aparat keamanan kini sudah menguasai kawasan Tembagapura.
Pasca-kontak senjata yang tersebut, kata Waterpauw, kondisi sudah aman dan kondusif.
Waterpauw mengatakan, aparat keamanan sudah menguasai kawasan Tembagapura.
Tetapi, masyarakat yang sebelumnya memilih mengungsi, belum berani kembali ke rumahnya.
"Kondisi di Tembagapura sudah relatif aman terkendali, tapi masyarakat belum kembali," kata Waterpauw.
Waterpauw menambahkan, upaya penegakan hukum terhadap KKB yang terus melakukan teror kepada warga dan aparat, akan terus dilakukan.
"Kami akan terus lakukan penegakan hukum kepada mereka," tegasnya.
Setelah baku tembak tersebut, aparat gabungan berhasil menyita tiga pucuk senjata api laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, petugas juga berhasil menyita 3 busur panah, 5 anak panah, dan 1 kapak.
Kamal menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penegakkan hukum terhadap anggota KKB yang meresahkan warga.
"Pasca kejadian tersebut saat ini situasi keamanan di Distrik Tembagapura aman dan kondusif," kata Kamal, Senin (16/3/2020).
• Ketua Fraksi Golkar di DPRA Minta Alokasi Dana Otsus Kabupaten/Kota Harus Ada Reward dan Punismen
• VIDEO - Pencegahan Penyebaran Virus Corona, Tim Pemkab Aceh Singkil Periksa Wisatawan Asing
• UPDATE Harga HP Realme Terbaru Maret 2020, Paling Murah Rp 1.399.000, Realme 6 Rilis 24 Maret
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 KKB di Tembagapura Tewas Tertembak, Jenazah Dibakar Anggota Kelompok"