Wabah Virus Corona

Masker Kian Sulit Dicari, Ini Bahan Terbaik untuk Membuat Masker Sendiri di Rumah

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video berdurasi 35 detik yang memperlihatkan beberapa petugas medis di Provinsi Wuhan, China melepas masker yang mereka kenakan di wajahnya.

Pengujian itu mereka lakukan dengan menggunakan bakter Bacillus Atrophaeus berukuran 0,93-1,25 mikron dan virus Bacteriophage MS berukuran 0,023.

Mereka kemudian mengukur berapa persen virus atau bakteri yang mampu ditahan oleh bahan masker buatan itu dan membandingkannya dengan masker bedah yang biasa digunakan dan dijual di pasar.

Pengujian pertama: menggunakan partikel berukuran 1 mikron

Hasil penelitian pertama menggunakan bakteri dan vierus yang berukuran 1 mikron.

Hasilnya, masker bedah memiliki kinerja terbaik yang mampu menangkal 97% dari partikel tersebut.

Di posisi kedua adalah filter vacuum cleaner yang mampu menahan 95% partikel.

Dilanjutkan lap piring 83%, Katun campuran 74%, kaos berbahan katun (100%) 69%, sarung bantal anti mikroba 65%, syal 62%, sarung bantal 62%, linen 60%.

Yang terburuk ialah bahan sutra yang berada di posisi terakhir dengan persentase 58%.

Pengujian kedua: menggunakan partikel berukuran 0,02 mikron

Pengujian pertama dilakukan menggunakan partikel yang 10 kali lebih besar dari ukuran virus corona yang berukuran 0,1 mikron.

Pada pengujian kedua, partikel yang digunakan ialah Bacteriophage MS2 yang berukuran 0,02 mikron, lima kali lebih besar dari virus corona.

Hasilnya, masker bedah masih diposisi pertama yang mampu menahan 89% partikel tersebut.

Disusul filter vacuum cleaner yang mampu menahan 86% partikel, lap piring 73%, Katun campuran 70%, sarung bantal anti mikroba 68%, linen 62%, sarung bantal 57%, sutera 54%, kaos berbahan katun (100%) 51%.

Yang terburuk ialah syal 49%.

Pengujian ketiga: penggunaan secara berlapis (double)

Halaman
1234

Berita Terkini