Para peneliti kemudian melakukan uji ketiga dengan tujuan untuk melihat efektifitas penyaringan dari bahan-bahan tersebut.
Pengujian ini hanya dilakukan terhadap tiga bahan, yaitu lap piring, kaos bahan katun (100%), dan sarung bantal.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan partikel berukuran 1 mikron, secara keseluruhan penggunaan bahan secara double tidak banyak membantu jika dibandingkan dengan penggunaan 1 lapis masker bedah yang mampu menahan 97% partikel bakteri.
Lap piring yang digunakan dengan 2 lapisan (double) mampu menahan 97% partikel.
Sedangkan penggunaan 1 lapis bahan ini sudah mampu menahan 83%.
Begitupun dengan kaos bahan katun (100%) yang mampu menangkal 71% partikel dengan penggunaan 2 lapis.
Untuk penggunaan satu lapis bahan ini, partikel yang mampu ditahan 69%.
Yang terakhir penggunaan dua lapis untuk sarung bantal yang mampu menahan 62% partikel.
Tak jauh berbeda dengan penggunaan satu lapisnya yang mempu menahan 61% partikel.
Kesimpulan bahan masker buatan dengan performa terbaik
Meskipun dari hasil pengujian menunjukkan bahan lap piring dan filter vacuum cleaner yang memiliki persentase paling tinggi untuk menahan partiker bakteri/virus, namun para peneliti tidak merekomendasikan bahan ini.
Alasannya, kedua bahan ini membuat seseorang akan kesulitan bernapas yang membuat ketidaknyamanan.
Dan ini tentu akan berpengaruh pada seberapa lama seseorang sanggup memakainya.
Para peneliti kemudian melakukan uji penurunan tekanan dari beberapa bahan masker buatan tersebut untuk sebagai indicator tingkat kenyamanan penggunaannya.
Bahan-bahan itu tetap dibandingkan dengan masker bedah yang memiliki tingkat kesulitan bernapas 0%.